Presiden Joko Widodo (kedua kanan) dan Ketua Umum DPP Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto (kanan) memberikan keterangan pers seusai melakukan pertemuan di teras belakang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/11). Keduanya melakukan pertemuan membahas sejumlah masalah kebangsaan serta terus meneguhkan komitmen menjaga keutuhan NKRI dan “Bhinneka Tunggal Ika” berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila. ( ant/Widodo S. Jusuf )
Jakarta ( Berita ) : Presiden Joko Widodo hari ini berdiskusi selama sekitar satu jam dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, membahas berbagai hal mulai dari penguatan persatuan bangsa, upaya meredakan ketegangan setelah demonstrasi 4 November sampai ekonomi global.
“Saya dengan Pak Prabowo membicarakan mengenai Indonesia, mengenai negara kita. Bagi kami berdua sama semangatnya, yaitu demi Merah Putih, demi NKRI, demi Pancasila, demi Undang-Undang Dasar 1945, demi Bhinneka Tunggal Ika, kita sama,” kata Presiden dalam jumpa pers di beranda Istana Merdeka pada Kamis [17/11] siang.
Saat situasi politik menghangat menjelang Pilkada 2017, Presiden meminta masyarakat Indonesia tidak terpecah belah. “Karena sangat mahal harganya bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya. Di samping itu, Presiden juga membahas keadaan ekonomi global dan isu internasional bersama Prabowo, yang datang ke Istana Merdeka sekitar pukul 13.45 WIB.
Kepala Negara dan Prabowo mengakhiri diskusi selama sekitar satu jam dengan “perbincangan beranda”. “Ini kunjungan balasan Beliau dan saya kira saling mengunjungi, saling bersilaturahim adalah tradisi yang sangat baik di antara kita dan saya berharap budaya seperti ini juga sampai ke tengah sampai ke bawah,” katanya.
Presiden Jokowi mengunjungi kediaman Prabowo di Hambalang, Jawa Barat, pada akhir Oktober 2016 untuk membahas pembangunan bangsa termasuk keadaan politik secara makro.
Sementara Prabowo pada gilirannya menyampaikan bahwa dia akan terus berupaya membantu mengurangi ketegangan dalam masyarakat setelah unjuk rasa 4 November 2016 dan menjelang aksi lanjutan direncanakan pada 19 dan 25 November 2016.
“Saya tidak akan malu-malu dan segan, saya akan selalu menganjurkan kesejukan. Jadi bukan menghadapi unjuk rasa 25, tapi setiap saat saya menganjurkan, selalu, kita tidak usah gaduh, jangan gontok-gontokan, jangan tegang,” kata Prabowo. (ant )