JAKARTA – Program Desa Migran Produktif (Desmigratif ) menjadi ujung tombak upaya pencegahan terjadinya pengiriman tenaga kerja ilegal ke luar negeri. Ini dilakukan dengan memberdayakan masyarakat desa di kantong-kantong kemiskinan yang menjadi daerah asal pengirim TKI ke luar negeri. Sekjen Kemnaker, Hery Sudarmanto, mengatakanpihaknya tengah membentuk dan memfasilitasi 400 Desmigratif selama tiga tahun ke depan.
Desmigratif merupakan program terobosan Kemnaker dalam memberdayakan, meningkatkan perlindungan dan pelayanan terhadap calon TKI dan keluarganya. “Khususnya di desa-desa yang menjadi daerah asal TKI,” jelas dia, di Jakarta, Senin (4/9). Latar belakang dipilihnya 400 desa tersebut, di antaranya untuk memprioritaskan desa-desa yang sebagian besar penduduknya bekerja di luar negeri.
Direktur Eksekutif Migrant Care, Wahyu Susilo, mengatakan pihaknya salut dengan Kemnaker yang sudah mulai melaksanakan program Desmigratif, dan BNP2TKI dengan programnya, Kampung TKI. “Program dua lembaga pemerintah itu intinya sama dengan Desbumi, yakni memberdayakan masyarakat, mencegah pengiriman TKI ilegal,” kata dia. cit/E-3
