in

PT Rimba Hutani Mas bantu petani buka lahan tanpa bakar

Palembang (ANTARA) – Salah satu perusahaan Hutan Tanam Industri di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, PT Rimba Hutani Mas membantu petani sekitar konsesi membuka lahan tanpa bakar.

Direktur PT RHM Ahmad Rusdi di Sekayu, Senin, mengatakan, perusahaan memfasilitasi warga Dusun 9, Desa Muara Medak, Kecamatan Bayung Lencir dengan menyalurkan bantuan alat mesin pertanian berupa handsprayer, handtraktor, cultifator.

“Kami dari perusahaan mendorong warga desa membuka lahan secara mekanis, dan meninggalkan cara-cara lama,” kata dia.

Melalui program Desa Makmur Peduli Api (DMPA), PT Rimba Hutani Mas yang merupakan salah satu mitra pemasok kayu di Asia Pulp and Paper (APP) Sinar Mas, mengajak masyarakat untuk berperan dalam upaya pencegahan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Terpenting yakni mengubah cara pandang petani setempat bahwa membuka lahan dengan cara membakar itu rentan terhadap bencana karhutla.

Apalagi, sebagian besar areal pertanian di Dusun 9 ini merupakan kawasan gambut.

Selama ini masyarakat menilai cara yang paling mudah untuk membuka lahan dengan membakarnya, karena semak belukar demikian tebal dan banyaknya tonggak-tonggak kayu yang sangat sulit dibersihkan.

“Ada anggapan juga, jika dibakar akan menyuburkan lahan. Ini tidak benar dan sudah dibuktikan dalam riset,” kata dia.

Perusahaan juga mengandeng Kelompok Tani Usaha Bersama Muncul Jaya untuk mengaplikasikan pembukaan lahan tanpa bakar di areal seluas 10 Hektare.

Tak sebatas membantu pembukaan lahan, perusahana juga memberikan benih padi Mekongga, pembasmi hama dan pupuk secara cuma-cuma.

Ketua Kelompok Tani Usaha Bersama Muncul Jaya, Usman Azuhri mengapresiasi program bantuan dari perusahaan tersebut. “Bantuan mesin (alat) untuk buka lahan sudah ada, tinggal kami gunakan secara bergantian,” kata dia.

Kawasan Muara Medak di Kabupaten Musi Banyuasin ini merupakan wilayah yang rawan mengalami karhutla yang sempat terbakar hebat pada 2019. Saat itu, warga setempat terpaksa diungsikan oleh Pemkab Muba karena terjadi penurunan kualitas udara akibat adanya kabut asap.

 

What do you think?

Written by Julliana Elora

Aliansi pemuda gelar aksi solidaritas Palestina

Sengketa Pulau Kemaro, DPRD Kota Palembang Minta Pemkot Palembang  Berkoordinasi Dengan Zuriat Kyai Merogan