Pulau penyengat Kota Tanjungpinang ditetapkan sebagai destinasi wisata oleh Pemerintah Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
“Tidak bisa hanya ditetapkan melalui surat keputusan atau peraturan wali kota. Perda akan membuat kapasitas Pulau Penyengat sebagai kawasan wisata semakin kuat,” kata Ketua Fraksi Demokrasi Indonesia Perjuangan DPRD Tanjungpinang, Syahrial, di Tanjungpinang, Selasa.
Selama ini, kata dia, Pulau Penyengat menjadi salah satu objek wisata yang dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara. Perda itu juga akan meningkatkan akses dan peran kelompok sadar wisata mengembangkan Pulau Penyengat.
“Setelah perda ini disahkan, kami yakin Pulau Penyengat akan semakin sejahtera,” ucapnya.
Ranperda Pulau Penyengat merupakan satu dari 11 ranperda yang akan dibahas dan disetujui tahun ini. Ranperda lain yang tidak kalah penting dibahas terkait rencana detail tata ruang. Perda ini akan mengatur secara terperinci kawasan hijau, pariwisata, perikanan, perekonomian, pendidikan, pemerintahan dan perkebunan di Tanjungpinang.
Terkait ruang hijau di Tanjungpinang, Syahrial menjelaskan Perda Detail Tata Ruang akan memberi kepastian hukum batas-batas ruang hijau.
Baca Juga : PEMBAHASAN EKONOMI INDONESIA AKAN DIGELAR DI BATAM
Selain persoalan itu, lanjutnya DPRD Tanjungpinang juga mengupayakan dapat menginisiasi dua ranperda, salah satunya berhubungan dengan penguatan kelembagaan Lembaga Adat Melayu (LAM).
“Kami inginkan LAM bukan simbol, melainkan lembaga yang kuat dan berpengaruh. Tentunya ini harus diatur di Tanjungpinang, meski Perda LAM Kepri sudah ada,” katanya.