Deru Derita Bumi
Sriwijaya……
DARI Awal di kau Berdiri Tlah Menyimpan Sejuta Tanda Tanya???…
Kenapa di Bangun di Atas Situs SRIWIJAYA dan Palembang Lama….
Yang Dunia pun Tahu Itu Warisan Luhur yang Tiada Ternilai Harga nya……
Di Era Orde Lama.di Kau Melenggang Saja !!!
Sukses MengeruK Harta dan Benda Cagar Budaya….
Satu Langkah Mundur Bagi Daerah dan Bangsa Indonesia Tercinta!!!…
Berlanjut Hingga Orde Baru Bertahta….Dikau kian Perkasa dengan Produksi UREA…….
Walau Masyarakat Bumi Sriwijaya…Sawah Mereka Banyak yang Musnah….TIADA SEMPAT MENIKMATI UREA SI KAYU SINGGAH….
DI Era Orde Baru Tak Kalah Nestapa……..
TERBITLAH UU NO.5…Tentang Pemerintahan Desa Tahun 79 Adanya……..
Berbuntut di Bubarkannya System Pemerintahan Margo dan Perangkat nya ……
Warisan Luhur Nenek Moyang Kita !!!
Hingga Kini Hutan Adat/Ulayat Marga dan property Marga Lain nya…Tiada Tau Rimba nya……
Bukan Itu Saja…Banyak Hal Ihwal Lainnya…
Itulah puisi yang dibuat aktivis sejarah kota Palembang Beni Mulyana terkait keperihatinanya akan hilangnya lokasi-lokasi prasasti Sriwijaya di sekitar kawasan PT Pusri di kota Palembang berikut peninggalan lainnya.
Menurut Beni, PT Pusri dari awal pendiriannya sudah menyimpan tanda tanya besar kenapa harus di bangun diatas Situs Kuto Gawang yang notabene lokasi sangat vital dalam Kesejarahan Sriwijaya dan Palembang.
“60 tahun yang lalu atau tahun 1959 di kala itu lokasi kota disana masih lengang….sampai sekarang nampaknya kawasan sejarah dan cagar budaya itu belum dapat setuhan yang layak bahkan terancam dirusak dengan segala macam dalih seperti rencana konon Telaga Biru /lokasi situs Telaga Batu akan di jadikan kolam limbah B3 sebagai mana rumor yang berkembang di tenggarai dengan adanya surat menyurat antara PT.Pusri dan Dinas Kebudayaan Kota Palembang,”kata Beni.
Amat di sayangkan menurut Beni, pihak Dinas Kebudayaan Palembang menjawab surat PT Pusri tanpa melibatkan pihak Balai Arkeologi (Balar) Palembang maupun pihak ahli lainnya.
“Mengingat kawasan di maksud merupakan obkek vital kesejarahan Sriwijaya dan Palembang dan semoga surat itu tidak di jadikan legitimasi pihak PT.Pusri,” katanya, Sabtu (18/5).
Selain itu menurut , Beni, semoga para pihak terkait dan semua pihak peduli terhadap kesejarahan serta cagar Budaya sehingga menjadi kekuatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta jati diri bangsa kita tetap terjaga.
“Semoga Allah SWT melindungi segenap tinggalan luhur nenek.moyang kita. Semoga sumpah kutuk laknat dan azab Allah SWT menerpa orang yang sengaja berbuat jahat terhadap warisan dan nilai luhur …warisan nenek.moyang kita….Ia beserta kroni kroninya,” harap Beni.#osk