in

Rabiah, Guru TK 17 Agustus Taluk Berprestasi Karena Hobi Melukis!

BERBAKAT: Rabiah bersama karya lukisan finger painting miliknya saat lomba melukis di peringatan IGTK pada Mei lalu.(IST)

Menjadi seorang guru tentunya jadi panutan bagi anak didiknya. Namun ini bukanlah pekerjaan yang mudah. Karena untuk menjalani profesi tersebut kita dituntut harus memiliki talenta yang lebih menarik.

Apalagi bagi guru Taman Kanak-kanak (TK). Ini bagaikan cikal bakal untuk menjadikan siswa berprestasi, guru juga harus lebih dahulu memiliki prestasi.

Ini juga yang mejadi tantangan bagi Rabiah, salah seorang guru TK 17 Agustus, di Jorong Aliran Sungai, Nagari Taluk, Kecamatan Lintaubuo. Meski hanya merupakan seorang guru honor namun tidak mematahkan semangatnya untuk berbuat lebih baik untuk cikal bakal pemimpin masa depan.

Tak hanya itu, Rabiah sudah sepatutnya mendapatkan jempol. Betapa tidak, ini karena prestasinya yang cemerlang selama menjadi pahlawan tanpa tanda jasa. Itu dibuktikan dengan sejumlah prestasi yang telah ditorehnya. Seperti juara kedua dalam lomba melukis tingkat guru TK se-Sumatera Barat pada Mei lalu.

Tak hanya sebagai seorang guru TK, wanita kelahiran 6 Mei 1968 itu, juga memiliki banyak prestasi terutama dalam bidang kesenian seperti melukis. Tak sedikit prestasi yang telah diukirnya dalam bidang tersebut, bahkan dia selalu menjadi perwakilan guru TK kecamatan dalam perlombaan melukis.

Meski hanya tamatan SMA, namun semua bakat itu diraihnya secara otodidak. Sejak menjadi guru TK pada tahun 1996 lalu, dirinya sudah banyak mengukir prestasi. Hal itu juga menjadi acuan bagi dirinya kepada siswa agar siswa juga bisa untuk berprestasi.

“Yang namanya jadi guru yah begitu, semua yang kita lakukan menjadi contoh bagi anak-anak, apalagi anak TK. Jadi prestasi yang kita buat itu motivasi bagi siswa serta diri sendiri agar lebih semangat,” ujarnya saat ditemui di kediamannya di Nagari Taluk.

Tak semua guru bisa seperti itu. Apalagi Rabiah hanya menginyam pendidikan hingga tingkat SMA, kemudian pernah mengikuti les Bahasa Inggris dan sempat juga memberikan les bahasa Inggris bagi anak-anak hingga akhirnya fokus menjadi guru TK.

Rabiah mengaku tidak pernah belajar khusus atas bakat melukisnya. Semua kepandaiannya itu diperoleh secara otodidak. Kemudian diterapkannya dalam bentuk lukisan, baik melukis di kertas maupun melukis di media lain seperti payung, lukisan lingkaran, dan lainnya.

Terakhir, pada perayaan ulang tahun peringatakan Ikatan Guru Taman Kanak-kanak (IGTK) yang digelar di Mifan Padangpanjang pada Mei lalu dalam kegiatan guru TK menggelar lomba melukis. Rabiah yang menjadi perwakilan dari Lintaubuo kala itu, ikut melukis finger painting dan berhasil menjadi juara kedua.

Rabiah yang sudah beberapa kali mengikuti lomba serupa bagi guru TK selalu berhasil meraih prestasi. Hal itu kemudian memicu semangatnya mengajarkan kepada siswa terutama dalam mengajar Melipat, Menggunting dan Merekat (3M) bagi anak TK.

Hal itu juga yang membuahkan hasilnya. Beberapa kali siswa TK 17 Agustus tempat dia mengajar juga berhasil meraih prestasi dalam bidang kesenian serupa.

“Saya belajarnya secara otodidak, kadang sempat juga mentok mau bikin apa, tapi terkadang muncul saja ide-idenya,” ujarnya seraya tersenyum. Rabiah mengatakan, jika saat ini dirinya juga belajar membuat kue-kue yang dipelajarinya sendiri. (stg)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Zahratil Husna: Guru SMP Negeri 30 Padang, Berbagi Pengalaman Menulis!

Ikhlasiah, Wakil Kesiswaan di SMPN 1 Pariaman: Literasi, Lahirkan Buku!