in

Razack Pulo, Dokter yang Menyapa Dunia Lewat Steemit

ACEHTREND.CO, Banda Aceh – Dokter yang satu ini tidak hanya lancar menulis resep untuk apoteker agar menyerahkan obat kepada pasien. Dokter spesialis penyakit dalam di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, Palembang ini juga sangat lancar dalam menulis puisi dan ragam catatan lainnya, termasuk catatan menyapa dunia dalam kisah perjalanannya ke berbagi negara.

Untuk yang terakhir ini, sosok dengan nama pena Razack-Pulo banyak menulis di media steemit. Ini menandakan bahwa dokter asal Bireuen ini sangat welcome dengan teknologi terkini. Media steemit adalah media mutakhir yang menandakan permindahan zaman dari post-industrial menuju ke digital age.

Sebuah media yang dibangun di atas teknologi Steem Blockchain sehingga memungkinkan para kreator dan kurator konten mendapat bayaran atas postingan mereka sesuai kualitas postingan dan kadar kehadirannya di komunitas.

Sebagai seorang dokter, dr. Abdul Razak, SpPD sangat gigih menekuni dunia kedokterannya, dan ini terlacak dari riwayat pekerjaannya.

Pada 2005 ia menjadi medical assistant pada Medecins Sans Frontieres-Belgium, di Lamno, lalu berkerja di American Red Cross sebagai Avian Influenza Officer (2006-2007) base Banda Aceh, Medical Doctor pada International Organization of Migration, base Bireuen (januari-april 2008), Dokter umum di Puskesmas Lampahan Bener Meriah (April-Oktober 2008), Kepala Puskesmas Buntul Kemumu, Bener Meriah (Oktober 2008-Mei 2011), Dokter Residen Tugas Mandiri di RSUD Muhammad Yunus, Bengkulu (Feb-April 2012), Dokter Residen Tugas Mandiri di RSUD Tebing Tinggi, Kab. Empat Lawang, Sumatera Selatan, dan sejak Juli 2016 menjadi Dokter Spesialis Penyakit Dalam di RSUD Munyang Kute Bener Meriah.

Sosok yang oleh Joni Ariadinata disebut Penulis Nakal ini, ternyata juga aktif di dunia organsisasi. Pada saat mahasiswa, Razack adalah pengurus Senat Mahasiswa Fak Kedokteran Unsyiah, Pengurus IDI Bener Meriah 2008-2011), anggota PAPDI Sumsel (2011-2016), anggota IDI Palembang (2011-2016), anggota IDI Bener Meriah (2016-sekarang), dan anggota PAPDI Aceh (September 2016-sekarang).

Kemahirannya ayah dari dua anak ini dalam menulis terlihat dari ragam karya yang sudah dihasilkan, baik dalam bentuk cerpen, puisi, dan artikel. Semuanya bisa dilacak di berbagai media, termasuk di media aceHTrend, kompas, juga di steemit. Di aceHTrend ia khusus menulis Tour de Sumatera secara bersambung.

Hobinya melakukan perjalanan dan menulis benar-benar terlihat dan sangat asyik untuk dibaca dan diikuti melalui steemit. Sejak 2010, dokter yang suka bersilahturahim dengan semua kalangan ini sudah mengunjungi sejumlah negara di Eropa, seperti Italia, Swiss, Jerman, Belanda, Belgia, hingga Perancis. Beberapa negara di Asia, Malaysia dan Singapor.

Sederet kota di Indonesia pun sudah pernah disambangi. Seluruh provinsi di Sumatera sudah pernah dijejaki.

Paris, bersama Alijullah Hasan Yusuf, penulis buku Penumpang Gelap

Kota-kota besar Indonesia, mulai dari Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Yogyakarta, Solo hingga Makassar telah dikunjunginya. Sayangnya, untuk Kalimantan, baru Kota Banjarmasin yang ditapaki pada April 2017 silam. Namun, ia pernah mengunjungi Kepulauan Seribu, tepatnya Matahari Island Resort.

Melihat pergerakannya yang gesit, benua, negara, dan kota-kota lain di dunia pasti berada dalam incarannya untuk dikunjungi, lalu ditulisnya dalam catatan perjalanan memukau, yang dapat kita diikuti pada akun steemitnya, @razack-pulo. []

Komentar

What do you think?

Written by Julliana Elora

Raih Gelar Doktor di Usia 30

100 Orang Berlari untuk Badak di Banda Aceh