Palembang, BP
Setelah menjalani kursus lisensi Pro AFC di Yogyakarta terhitung 14-20 April, Pelatih Rahmad Darmawan dan 23 pelatih lainnya memang sudah kembali bergabung bersama timnya masing-masing.
Tapi, ternyata bukan berarti ke-24 pelatih ini tinggal menunggu hasil dari kursus lisensi Pro AFC. Kursus yang dijalani di Yogyakarta ternyata hanya satu dari tujuh modul yang harus dilewati untuk dapat lisensi tertinggi di Asia itu.
“Belum selesai, karena kita baru menjalani satu modul. Karena ada tujuh modul yang wajib dijalani. Modul ketujuh baru selesai April tahun 2019 baru selesai semua,” kata pelatih yang akrab disapa RD itu, Senin (23/4).
Lebih lanjut pelatih asal Metro, Lampung itu menceritakan pengalamannya ketika menimba ilmu di Yogyakarta bersama 23 pelatih lainnya. Dia mengatakan akan menjalani modul keempat di luar negeri setelah kompetisi berakhir nanti. Kota Madrid di Spanyol, menjadi tempat yang bakal disingahi pelatih pensiunan marinir TNI AL itu.
“Modul kedua kita akan jalani di Bogor bulan Juni nanti. Modul ketiga pas Asian Games di Bandung dan modul keempat kami mengambil di Madrid, Spanyol. Beruntung jadwalnya berbarengan setelah kompetisi selesai jadi tidak menganggu tim,” katanya.
Meskipun belum banyak mendapatkan hal baru dari kursus yang dijalaninya namun juga banyak hal baru yang dikenalkan dalam metode-metode kepelatihan sepakbola modern.
“Kalau secara teknis baru memperkenalkan agar siswa lebih pro aktif namun juga ada hal baru seperti setiap metode menggunakan Information Technology (IT). Begitu juga dengan analisis yang mendetail,” jelasnya.
Dia mengatakan, meskipun lisensi Pro AFC belum diterapkan di Liga Indonesia namun dirinya dituntut perlu meningkatkan level kepelatihannya melalui kursus tersebut. Seperti diketahui lisensi Pro AFC baru akan diterapkan mulai tahun 2020 mendatang.
“Ya, informasinya memang seperti itu karena Malaysia juga sudah mulai menerapkan seperti itu. Begitu juga di Indonesia akan mulai diterapkan mulai tahun 2020,” pungkasnya. #zal