Kinerja reksa dana saham berpotensi lebih rendah dibandingkan pekan kemarin, bahkan berpeluang membukukan kinerja minus.
JAKARTA – Setelah kinerja reksa dana saham cukup bergerak positif pada pekan lalu (20–24 Maret 2017) diperkirakan pada pekan ini (27–31 Maret 2017) berpotensi melemah. Hal ini terjadi karena laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada pada posisi titik jenuh beli atau overbought.
Analis Pasardana, Beben Feri Wibowo, mengatakan kinerja reksa dana saham pada pekan ini (27–31 Maret 2017) berpotensi lebih rendah dibandingkan pekan kemarin, bahkan berpeluang membukukan kinerja minus.
“Alasannya adalah pergerakan IHSG sudah berada pada posisi titik jenuh beli atau overbought,” katanya saat dihubungi, Selasa (28/3). Menurut Beben, secara teknikal potensi koreksi IHSG pekan ini berada di kisaran 5.475–5.530 atau potensi minus 1,65 persen sampai dengan minus 0,65 persen. Kondisi ini akan bisa berujung pada tertekannya rata-rata kinerja reksa dana saham lebih dari minus 1,65 persen sampai dengan minus 0,67 persen.
Hanya saja, imbuh Beben, potensi koreksi tersebut masih dalam kategori wajar pasca IHSG mengalami penguatan beberapa hari terakhir dengan level penutupan tertingginya di level 5567,13 per 24 Maret 2017. “Sementara itu, sentimen pekan ini datang dari rilisnya data final pertumbuhan ekonomi AS kuartal IV-2016 dan dari dalam negeri, yaitu realisasi tax amnesty,” papar Beben.
Selain itu, sentimen positif lainnya datang dari aksi beli investor asing. “Acap kali dengan adanya aksi beli mampu memberikan perlawanan bagi IHSG untuk melawan pola teknikalnya atau paling tidak menahan IHSG untuk tidak membukukan kinerja negatif lebih dalam,” jelas Beben.
Diungkapkan Beben, selama sepekan kemarin (20–24 Maret 2017) kinerja IHSG positif mencapai 0,48 persen, sedangkan rata-rata kinerja reksa dana saham yang merujuk pada data Pasardana Equity Fund Index sebesar 0,92 persen. Kinerja positif tersebut tidak lain disebabkan aksi beli investor asing yang mencapai 2,85 triliun rupiah.
“Di samping hal tersebut, sentimen yang berhembus masih relatif adem ayem seperti dari dalam negeri dengan spekulasi atau ekspektasi peningkatan rating oleh S&P di tengah kenaikan suku bunga acuan The Fed secara perlahan sebesar 25 bps,” paparnya. Sementara itu, analis Infovesta Utama, Reza Viola Purba, menuturkan reksa dana saham terus mengalami penguatan hingga 24 Maret 2017.
Indeks ini berhasil mencatat kinerja positif sebesar 2,44 persen secara year-to-date (ytd). Bahkan, secara mingguan, indeks reksa dana saham berhasil mencatat kinerja tertinggi, dibandingkan reksa dana lainnya.
“Investor masih memberikan reaksi positif atas kenaikan Fed Fund Rate beberapa waktu lalu. Terlihat dari kinerja IHSG yang juga masih menguat pada periode minggu ini,” paparnya. Menurut Reza, seluruh indeks reksa dana berhasil mencapai kinerja positif selama sepekan terakhir.
yni/AR-2