in

Ribuan Pelayat Lepas Hasyim Ke Pemakaman

Prajurit TNI menggotong peti jenazah KH Hasyim Muzadi saat akan dimakamkan di Kompleks Pondok Pesantren Al Hikam, Beji, Depok, Jawa Barat, Kamis (16/3). Mantan Ketua Umum PBNU yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden tersebut wafat pada Kamis (16/3) pagi, setelah sempat dirawat di ruang ICU Rumah sakit Lavalette, Malang. (ant/Sigid Kurniawan )

Depok ( Berita ) : Ribuan pelayat yang menghadiri upacara pemakaman KH Hasyim Muzadi di lingkungan Pesantren Alhikam Kota Depok melepas dengan duka yang mendalam. Jenazah Hasyim Muzadi tiba di rumah duka Kamis sore sekitar pukul 16.15 WIB disambut dengan duka cita.
Setelah disemayamkan di rumah duka selanjutnya dishalatkan di Masjid Pesantren Alhikam yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah duka. Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin langsung upacara pemakaman tersebut. “Semoga arwah almarhum diterima di sisiNya,” kata Jusuf Kalla ketika memberikan sambutannya.

Upacara pemakaman juga diiringi lagu yang berjudul Gugur Bunga yang membuat suasana duka. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden KH Ahmad Hasyim Muzadi tutup usia pada usia 72 tahun, pada Kamis pukul 6.15 WIB di Malang, Jawa Tinur Menurut informasi dari putra Hasyim, Yusron Shidqi, jenazah mantan Ketua PBNU tersebut akan diberangkatkan ke pesantren AlHikam Depok Jawa Barat, dari Malang Jawa Timur bakda dzuhur dan akan dishalatkan di pesantren tersebut.

KH Hasyim Muzadi lahir di Tuban 8 Agustus 1944, dan menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 19 Januari 2015. Kyai Haji Ahmad Hasyim Muzadi lahir di Bangilan, Tuban, 8 Agustus 1944.

Dia adalah salah satu tokoh dan intelektual Islam utama Indonesia yang pernah menjabat ketua umum Nahdlatul Ulama dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 19 Januari 2015. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam di Malang dan Depok ini sempat mengeyam pendidikan di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor dari 1956 sampai dengan 1962. (ant )

What do you think?

Written by virgo

Posko Kesehatan Rusun Rawa Bebek Layani 500 Pasien Per-Bulan

Majelis Taklim Harus Jadi Pembinaan Generasi Islam