in

Rockin’ Paradise dorong gelora perlindungan hutan Indonesia Timur

Jakarta (ANTARA) – Yayasan EcoNusa menggelar konser musik Rockin’ Paradise untuk mendorong gelora kaum muda terlibat dalam upaya melindungi hutan dan sumber daya alam di Indonesia khususnya Indonesia Timur.

Konser dimeriahkan oleh Marcello Tahitoe, Pamungkas, Dira, Nikita Becker, Vicky Salamor, The Bakuucakar, dipandu oleh Shafira dan Adit Insomnia.

CEO Yayasan EcoNusa, Bustar Maitar, mengatakan bahwa Rockin’ Paradise adalah persembahan musik dan ajakan bergerak bersama.

“Rocking’ Paradise adalah persembahan musik dan ajakan bergerak bersama kolaborasi bersama musisi muda untuk melawan krisis iklim, menjaga yang masih tersisa,” kata Bustar dalam konser virtual yang tayang di YouTube EcoNusa TV, Sabtu.

“Menyambut 28 Oktober Sumpah Pemuda, kami mengajak seluruh pemuda Nusantara untuk tidak cuma bersumpah, tapi bergerak bersama beraksi menjaga iklim,” katanya.

Baca juga: Cerita Kaka Slank melintasi hutan Papua dari udara

Baca juga: Kaka dan Ridho “Slank” ajak anak muda Nusa Laut terapkan 3M
 

Marcello Tahitoe di konser musik virtual Rockin’ Paradise dari Yayasan EcoNusa, Sabtu (23/10/2021) (ANTARA)

Para pengisi acara konser menyuarakan perhatian mereka terhadap alam Timur Indonesia melalui musik yang disajikan untuk para penonton konser virtual.

Marcello Tahitoe mengatakan, hutan di Papua dan kepulauan Maluku adalah potongan surga, sumber kehidupan yang harus dijaga.

“Harus kita sadari, hutan di sana juga sudah jadi paru-paru dunia, otomatis seluruh umat dunia mengandalkan hutan kita,” kata Marcello yang membawakan lagu “Masih Ada” dan “Pergi Untuk Kembali”.

Marcello menyampaikan, dia ingin orang-orang tahu tentang tradisi Sasi di Maluku, sebuah hukum larangan mengambil sumber daya alam tertentu di wilayah adat yang dipatuhi masyarakat. Menurut sang penyanyi, bila pemerintah dan semua orang menghargai hukum tersebut serta melakukan hal yang sama, niscaya tidak ada kerusakan alam seperti yang terjadi saat ini.

“Semoga kelestarian alam Timur masih ada dan bisa dinikmati sama anak cucu gue nanti,” tutup Marcello.

Sementara Nikita Becker yang berasal dari Indonesia Timur mengatakan keterlibatannya dalam konser ini personal. Selain ingin bersuara untuk Indonesia Timur serta masyarakat adat di sana, dia bahagia bisa membawakan lagu mendiang Glenn Fredly yang selalu memberi inspirasi untuknya.

“Aku tahu banget spirit dan sikap kak Glenn yang selalu mengedepankan perlindungan adat, budaya dan alam di Indonesia Timur,” ujar Nikita.

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia dinilai berhasil mengurangi laju deforestasi. Indonesia masih memiliki potensi hutan besar di mana 50 persen hutan Indonesia ada di Tanah Papua dan Kepulauan Maluku. Hutan inilah yang menjadi rumah keanekaragaman hayati, penopang kehidupan masyarakat adat dan penyeimbang iklim global.

Melalui kampanye Defending Paradise, Yayasan EcoNusa terus menyuarakan perlindungan hutan dan segala isinya untuk menularkan kesadaran kepada anak muda di Indonesia untuk bergerak bersama menyelamatkan potensi hutan yang tersisa di Indonesia Timur.

Sebab, kehilangan hutan di Tanah Papua dan Kepulauan Maluku mengancam keberlangsungan seluruh rantai kehidupan dalam ekosistem serta kehidupan masyarakat adat dan budaya warisan turun temurun.

Yayasan EcoNusa juga menginisiasi #AksiMudaJagaIklim yang akan digelar serentak di 76 titik seluruh Indonesia sebagai upaya mendorong partisipasi anak muda dalam menjaga sumber daya alam di Indonesia, hutan maupun laut.

Konser musik Rockin’ Paradise merupakan salah satu rangkaian #AksiMudaJagaIklim yang berlangsung selama Oktober 2021.

Masifnya gerakan anak muda Indonesia dalam menyuarakan krisis iklim melalui #AksiMudaJagaIklim diharap dapat diketahui oleh forum internasional UN Climate Change Conference of the Parties ke-26 (COP26) pada November 2021 mendatang.

Perhelatan COP26 penting untuk masa depan dunia karena forum ini merupakan kesempatan negara-negara bersepakat mencegah peningkatan suhu bumi yang tak terkendali. Ini juga kesempatan anak muda untuk bersuara memperjuangkan haknya mendapatkan masa depan yang lebih cerah dengan mendiami bumi yang sehat.

Baca juga: Kepulauan Seribu kampanyekan pelestarian lingkungan lewat musik

Baca juga: Jazz Hijau, promosi kepedulian lingkungan lewat musik

Baca juga: Pertunjukan musik yang tetap berjalan selama pandemi COVID-19

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2021

What do you think?

Written by Julliana Elora

Menteri Perdagangan M Lutfi Sebut Transaksi Pasar Produk Halal Capai USD 2 Triliun

Ketakutan manusia pada makhluk supranatural di poster “Hellbound”