Jakarta (ANTARA) – Keperkasaan Papua dalam perolehan total jumlah medali masih belum tergeser rival terdekatnya yang juga juara bertahan Peparnas edisi sebelumnya, Jawa Barat, pada hari ketiga penyelenggaraan Pekan Paralimpik Nasinal (Peparnas) XVI di Papua, Minggu.
Belum banyak perubahan dalam hal komposisi perolehan medali yang tercatat dalam klasemen sementara Peparnas Papua itu karena memang baru sebagian kecil saja nomor-nomor pertandingan yang langsung memasuki babak final dan ditutup dengan penyerahan medali untuk sang juara.
Dominasi tuan rumah dalam perolehan medali Peparnas pada sehari sebelumnya di sumbang dari lintasan atletik di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, dimana anak-anak Papua itu sukses mengemas total 20 medali terdiri dari delapan emas, tujuh perak dan 5 perunggu.
Sementara Jabar membayangi di tempat kedua dengan perolehan 18 medali (8 emas, 7 perak, 3 perunggu) dan disusul Sumatera Utara di posisi ketiga dengan raihan 7 emas, 5 perak dan 1 perunggu.
Panitia Besar (PB) Peparnas Papua telah menyiapkan sebanyak 2.812 keping medali terdiri dari 861 emas, 861 perak, dan 1.090 perunggu yang siap diperebutkan pada 640 nomor perlombaan. Para peserta Peparnas Papua akan bertanding pada 12 cabang olahraga di 12 venue yang terdapat di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.
Ke-12 cabang yang dilombakan pada Peparnas kali ini meliputi angkat berat, atletik, boccia, bulu tangkis, catur, judo, menembak, panahan, renang, sepak bola cerebral palsy (CP), tenis lapangan kursi roda, dan tenis meja.
Dari 12 cabang olahraga itu, PB Peparnas Papua telah membagi beberapa cabang olahraga kedalam dua kelas pertandingan yang bisa diikuti yakni kelas elite dan nasional demi tujuan pemerataan prestasi atlet.
Bagi atlet nasional yang pernah berlaga di pentas dunia atau event-event internasional, maka mereka hanya bisa turun di kelas elite dan itu pun untuk satu nomor pertandingan saja. Sementara kelas nasional diperuntukkan bagi para atlet daerah dan nasional yang belum pernah ikut di pertandingan internasional.
Sejumlah olahraga yang terkategorikan sebagai kelas elite itu diantaranya yakni bulu tangkis, catur, judo, menembak dan renang. Dan pada hari ketiga pelaksanaan Peparnas Papua, cabang-cabang olahraga yang memiliki kategori elite masih dalam tahap persiapan untuk laga perdana esok hari, yakni menembak, renang, tenis dan catur.
Persiapan laga perdana
Cabang olahraga menembak yang berlokasi di Arena Menembak, Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, akan mengawali laga perdananya pada Senin (8/11) dengan Pre Event Training (PET). Pertandingan yang akan berlangsung hingga 13 November 2021 itu akan diikuti oleh 81 atlet dari 13 provinsi dan memperebutkan 18 medali untuk nomor-nomor yang dipertandingkan, diantaranya 10 meter air rifle prone, 10 meter air pistol, dan 10 meter air rifle standing. Sejumlah nama petembak nasional yang tercatat akan bertarung di nomor tersebut diantaranya Bolo Triyanto, Aris Haryadi, Hanik Pujiastuti, Yusuf Esema, Ahmad Ridwan, Heru Zainuddin, dan Dwi Retno Sulanjari.
Seperti halnya menembak, cabang olahraga tenis lapangan kursi roda pun akan akan memulai pertandingannya pada Senin di Lapangan Tenis Kantor Walikota, Jayapura. Sebagai laga pembuka akan menampilkan nomor beregu putra dan putri nasional dan kemudian dilanjutkan dengan nomor tunggal putra dan putri kelas elite. Keseluruhan nomor pertandingan tenis lapangan kursi roda ini berjumlah 12 nomor dari kelas perorangan dan beregu dengan memperebutkan 31 medali emas, 31 medali perak dan 62 medali perunggu.
Dari cabang olahraga renang, panitia melakukan gladi resik di Arena Akuatik Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, guna memastikan pertandingan perdana yang akan digelar Senin bisa berjalan tanpa kendala berarti. Gladi resik ini dipandang perlu karena ada ada banyak alat penunjang yang harus dipersiapkan, disamping jumlah medali yang akan diperebutkan pada tiap nomor perlombaan renang di Peparnas Papua akan jauh lebih banyak ketimbang saat PON yang lalu lantaran adanya klasifikasi pada setiap nomor. Atlet-atlet yang akan tampil nantinya akan terbagi dalam empat kategori yang menjadi dasar klasifikasi yakni hambatan fisik, hambatan penglihatan, hambatan intelektual, dan hambatan pendengaran.
Peparnas Papua kali ini melombakan 192 nomor dengan 12 klasifikasi dari lima gaya baik pada sektor putra dan putri. Gaya bebas meliputi 50m, 100m, 200m, dan 400m. Sementara gaya dada, gaya kupu-kupu, dan gaya punggung masing-masing 50m dan 100m. Adapun gaya ganti hanya 200m. Secara keseluruhan, cabang olahraga renang Peparnas Papua ini akan memperebutkan 192 keping medali emas dengan rincian 105 untuk putra dan 87 untuk sektor putri.
Berpindah ke cabang olahraga angkat berat. Peparnas akan memulai cabang olahraga itu mulai Senin dengan mempertandingkan tiga kelas pertama yakni putri 41kg dan 45kg serta putra 49kg. Bertempat di Ballroom Suni Lake Side Resort dan Hotel, Sentani, Kabupaten Jayapura, para atlet difabel berbagai daerah akan menjalani pertandingan penyisihan sekaligus babak final untuk kelas tersebut pada hari yang sama. Hingga akhir pertandingan yang dijadwalkan Sabtu (13/11), cabang olahraga angkat berat Peparnas Papua akan memperebutkan total 20 emas, 20 perak dan 20 perunggu.
Selanjutnya cabang olahraga judo. Peparnas Papua akan menggelar pertandingan perdananya untuk judo juga pada Senin di GOR Trikora Universitas Cenderawasih, Jayapura. Akan ada empat nomor pertandingan judo tunanetra ini yakni kelas 50kg dan 55kg putra serta kelas 43kg dan 45kg putri, dimana babak penyisihan hingga semifinal dan final akan dilakukan pada hari yang sama. Total medali yang diperebutkan dari cabang ini berjumlah 112 dengan rincian 28 emas, 28 perak dan 56 perunggu dari 20 nomor yang dipertandingkan.
Dari arena panahan yang akan diikuti oleh 171 atlet panahan dari 18 provinsi se-Tanah Air akan memulai laga perdana pada Senin (8/11) dan berakhir Sabtu (13/11). Setidaknya ada 30 medali yang diperebutkan dari cabang olahraga ini yang terbagi dalam empat divisi, yakni recurve, compound, nasional, dan W1. Di Peparnas kali ini terdapat penambahan jumlah nomor panahan yang dipertandingkan dibandingkan dengan saat Peparnas sebelumnya di Jawa Barat yang hanya mempertandingkan 22 nomor saja.
Berikutnya cabang sepak bola CP juga akan menggelar pertandingan pertamanya di Stadion Mahacandra Universitas Cenderawasih pada Senin (8/11) siang dan laga ulangan final Peparnas 2016 akan tersaji disana, yakni antara tim Kalimantan Selatan versus tim Jawa Barat. Pertandingan tersebut akan berlangsung setelah sesi pembuka antara tuan rumah dengan Jatim usai. Cabang olahraga ini hanya diikuti oleh empat tim yaitu Papua, Kalimantan Selatan, Jawa Barat dan Jawa Timur, dimana semua tim nantinya akan saling berjumpa pada babak penyisihan.
Berbeda dengan sejumlah cabang olahraga sebelumnya yang baru dimulai pada Senin, cabang catur Peparnas Papua telah dimainkan sejak Sabtu (6/11) dan babak penyisihan masih terus berlangsung hingga beberapa hari kedepan untuk sejumlah nomor yang dipertandingkan. Sebanyak 171 atlet dari 22 provinsi se-Indonesia turut ambil bagian dan pihak panitia pun telah menyiapkan 70 meja catur, baik itu meja kecil untuk perorangan maupun meja panjang untuk beregu. 38 nomor catur yang dipertandingkan yakni tuna netra B1, tuna netra B2 dan B3, tuna daksa, serta tuna rungu wicara.
Selaiknya ajang kompetisi, Peparnas Papua ini diharapkan melahirkan bibit-bibit atlet difabel yang unggul dan bermental juara di masa-masa mendatang. Sebagaimana disampaikan Wasekjen National Paralympic Comitee Indonesia (NPCI) Rima Ferdianto saat konferensi pers Minggu (7/11), target Peparnas kali ini adalah sukses regenerasi atlet penyandang disabilitas.
Sukses regenerasi ini ditandai dengan memberi kesempatan bagi para atlet baru melalui menerapkan sistem baru penggolongan dalam perlombaan, dimana atlet elite yang sudah memiliki pengalaman bertanding pada level internasional –apalagi menjadi juara disana– maka mereka hanya diperbolehkan turun pada satu nomor pertandingan saja.
Dengan demikian akan ada atlet-atlet baru yang memiliki banyak kesempatan untuk menjadi juara di sejumlah nomor yang dipertandingkan. Bisa jadi atlet baru tersebut akan lebih termotivasi bersaing dengan senior yang telah ada di NPC pusat.
Dari sinilah akan diketahui siapa-siapa saja atlet yang memang memiliki potensi besar berikut level kompetitifnya, sehingga tujuan diselenggarakannya Peparnas kali ini bisa diwujudkan. Kedepan akan semakin banyak bermunculan atlet-atlet baru dengan kualitas yang setara dengan mereka yang telah berkategori elite.
Baca juga: Indonesia siap gantikan Vietnam sebagai tuan rumah ASEAN Para Games X
Baca juga: Dispora optimistis Kalsel raih banyak medali di Peparnas Papua
Oleh Junaydi Suswanto
Editor: Dadan Ramdani
COPYRIGHT © ANTARA 2021