Kebutuhan masyarakat terhadap air bersih terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan permukiman di Kota Padang. Berkembangnya kawasan permukiman atau kompleks perumahan ke arah utara dan selatan Padang sejak 10 tahun terakhir, otomatis juga meningkat kebutuhan akan air bersih.
Seperti kawasan Kuranji, Pauh, Lubukilangan, Lubukbegalung, Kototangah dan lainnya. Memenuhi kebutuhan konsumen tersebut, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Padang terus berupaya meningkatkan ketersedian air bersih secara bertahap.
Saat ini, kebutuhan air untuk Kota Padang mencapai 1.800 liter per detik untuk 100 ribu pelanggan. Namun yang terpenuhi baru 1.260 liter per detik. Terjadi kekurangan sekitar 540 liter per detik lagi. Di tahun 2017 ini, dilakukan penambahan kapasitas produksi 150 liter per detik di utara dan Selatan.
Masih terjadi kekurangan 410 liter per detik lagi. Kekurangan ini diharapkan bisa dipenuhi dengan pembangunan intake di Kotopulai dengan kapasitas 500 liter/detik dan di Batubusuk sebanyak 500 liter/detik lagi. Dua titik ini, ditarget bisa terealisasi tahun 2019 nanti.
Selain itu, juga penambahan kapasitas di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Lubuk Paraku Kecamatan Lubukkilangan sebesar 50 liter per detik awal tahun 2017 ini.
“Secara bertahap kita bangun untuk mencapai kapasitas 200 liter per detik. Tahun ini telah rampung IPA yang baru berkapasitas 50 liter per detik dan telah beroperasi sejak awal tahun ini,” kata Direktur Utama PDAM Padang Muswendry Evytes saat meninjau IPA Lubuk Paraku Selasa (7/2).
Pembangunan IPA ini menghabiskan anggaran sekitar 4,7 miliar. IPA Paraku ini sumber airnya berasal dari Daerah Aliran Sungai Lubuk Paraku, Gadut.
IPA ini melayani kebutuhan pelanggan di wilayah selatan meliputi, kawasan Teluk Bayur, Lubukbegalung, Seberangpadang, Ganting dan Andalas.
Sebelumnya IPA Paraku sudah memiliki kapasitas air 100 liter per detik. Guna mencukupkan jadi 200 liter per detik bakal dibangun lagi IPA berkapasitas 50 liter per detik.
Letaknya akan berdampingan dengan IPA yang baru rampung tersebut. Saat ini memasuki proses lelang dan sudah mengantongi izin dengan anggaran Rp 5 miliar (bukan Rp 50 miliar seperti berita sebelumnya).
Tahun ini, PDAM Padang juga bakal menerapkan pengolahan air minim zat kimia dan ramah lingkungan. Ini dilakukan guna meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat yang sudah lebih dulu diterapkan di luar negeri. (*)
LOGIN untuk mengomentari.