in

Ruang Pelemahan Terbuka

Jakarta – Apresiasi rupiah terhadap dollar AS dalam penutupan perdagangan kemarin sore diperkirakan terbatas. Sebab, ekspektasi pelaku pasar terhadap kenaikan bunga acuan The Fed (FFR) sangat kuat. Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong mengatakan rupiah menguat terbatas. Hal itu dikarenakan pelaku pasar berekspektasi hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan menaikkan bunga acuan Amerika Serikat (AS).

“Jika hasilnya sesuai ekspektasi pasar, maka dollar AS berpeluang masuk dalam tren menguat ke depannya,” ujarnya di Jakarta. Di menambahkan tren penguatan dollar AS juga akan didukung oleh program reformasi pajak AS. Dengan kebijakan itu, ekonomi AS diperkirakan akan membaik. Seperti diketahui, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (13/12) sore, menguat 17 poin dari sehari sebelumnya menjadi 13.557 rupiah per dollar AS. Analis Bank Woori Saudara Rully Nova menambahkan Moody’s yang melaporkan Liquidity Stress Indicator Indonesia yang turun diharapkan dapat menjaga fluktuasi rupiah lebih stabil di tengah sentimen AS.n mad/Ant/E-10

What do you think?

Written by Julliana Elora

Ustaz Alfian Tanjung Divonis 2 Tahun Penjara

Bikin Takjub , 6 Gambar Berikut ini Merupakan Hasil Goresan Pensil di Atas Kertas. Hasilnya sangat memukau