Senin, 2 Januari 2017 15:45 WIB
KUALASIMPANG – Rumah semipermanen yang dihuni Indra dan keluarganya di Dusun Temenggung, Binjai, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang, ludes dilalap sijago merah, Minggu (1/1). Akibat kejadian itu, istri wartawan media terbitan Medan tersebut mengalami luka bakar di kedua kaki dan tangannya. Hingga tadi malam, Salwani (39), istri Indra, masih dirawat di Pukesmas Seruway.
Salwani mengatakan, kebakaran tersebut terjadi begitu cepat. Peristiwa bermula usai shalat subuh sekira pukul 06.05 WIB. Kala itu, dirinya bermaksud menuangkan bensin dalam jeriken ke dalam botol air mineral. Rencananya, bahan bakar tersebut dijual di depan rumahnya.
Pada hari naas tersebut, sejak pukul 02.00 WIB, listrik di Aceh padam total. Sehingga Salwani hanya menyalakan lilin dan diletakkan di atas kulkas. Jarak sekitar lima meter dari dia berdiri mengisi bensin dari jeriken ke dalam botol.
Saat penutup jeriken dibuka, tiba-tiba api langsung menyambar. Salwani pun panik. Dia mencoba menyelamatkan sepeda motor di dekatnya. Namun, api seakan mengejar Salwani dan langsung menyambar kakinya. Sementara anak perempuan Indra yang paling kecil berusia lima tahun, langsung keluar rumah dari pintu samping sat melihat api membesar.
Dalam waktu cepat, api langsung membumbung tinggi. Rumah semipermanen yang terdiri dari papan itu dengan cepat membesar. Dalam hitungan menit, semua ludes terbakar, termasuk satu unit sepeda motor Honda Beat miliknya.
Saat kejadian, Indra bersama empat anak laki-lakinya tidak berada di rumah. Pada malam tahun baru itu, empat anak laki-lakinya meminta tidur di tempat neneknya di Kota Kualasimpang, untuk melihat suasana pergantian tahun.
“Tengah malam saya sempat menelepon istri. Saya nanya apa berani tidur sendiri sama anak paling kecil. Dia menjawab berani. Sehingga, saya bersama empat anak saya tidur di rumah orang tua di Kualasimpang,” ujar Indra kepada Prohaba, Minggu (1/1).
Indra mengetahui rumahnya terbakar setelah membuka handphone miliknya yang sedang dicas. “Karena semalam mati lampu, HP saya habis baterai. Tidak ada yang dapat diselamatkan dalam musibah itu kecuali pakaian yang tinggal di badan,” ujarnya.(md)