in

Saat Melupakan Dirinya Lebih Sulit dibanding Mempertahankannya

Sudah menjadi kodrat dalam kehidupan setiap manusia bahwa masing-masing diantara kita telah dianugerahkan oleh Tuhan untuk saling mencintai dan mengasihi sesama. Sudah menjadi suratan takdir pula bahwa manusia diciptakan berpasang-pasangan. Tidak ayal bagi kita bila seorang pria tertarik kepada wanita, dan sebaliknya wanitapun bisa suka dan kagum kepada lelaki. Bahkan terkadang timbul rasa yang lebih dari sekedar suka ataupun kagum, yakni rasa saying dan cinta.yang mendorong logika dan hati kita untuk bisa mendapatkan rasa yang sama dari orang yang kita sayangi tersebut.

Bukan suatu hal yang tabu bila diantara kita baik lelaki maupun perempuan menginginkan memiliki pasangan yang sempurna. Paras yang menawan, akhlak yang baik, dan kehidupan yang mapan adalah hal yang diharapkan oleh setiap orang bukan? Tidak salah bila kita tertarik kepada look orang tersebut, karena memang hal yang akan diperhatkan pertama jika kita bertemu dan menaruh perasaan pada seseorang adalah pada paras dan penampilannya. Namun jangan sampai kita tertipu oleh paras menawan namun segala kepastian yang ia janjikan semata hanyalah buaian.

Tidak munafik bila setiap manusia menginginkan seseoran pendamping hidup yang sempurna untuk berlayar di samudra kehidupan yang terus menunjukkan gelombang. Bahkan bagi sebagian orang telah menetapkan kriteria manusia sempurna seperti apa yang patut menjadi pendamping hidupnya. Namun bukankah hal seperti itu terlalu berlebihan? Sejatinya manusia memliki nafsu tidak puas terhadap apa yang telah ia dapatkan dan ia nikmati sekarang.

Manusia akan terus mencari hal yang lebih baik lagi karena sifat tidak pernah puasnya. Namun apa jadinya jika sosok yang kita telah pilih dan yakin menjadi pendamping hidup kita nyatanya tidak se sempurna yang kita bayangkan sebelumnya. Sosoknya yang perhatian, penyayang kepada kita telah sirna. Apa yang harus kita lakukan? Tetap bertahan ataukah menyudahi dan melupakannya? Semuanya adalah sebuah pilihan yang sulit dan menyakitkan jika ini semua telah terjadi dalam hidup kita. Itulah akibat dari terlalu berharap yang sempurna namun tak nyata adanya.

Baca Juga: 5 Pertanda Hubungan Cinta Kamu Tidak Pantas Untuk Dipertahankan

Lebih baik jika kita bisa menjalin hubungan dengan sosok yang sederhana namu benar-benar mengerti segala tentang kita dan mau bersama dengan kita di segala keadaan.

Pastilah berat untuk menyudahi sebuah hubungan dengan orang yang kita harapkan hingga akhir hayat menjadi pendamping hidup kita. Namun jika jalanpun sudah berbeda apa yang harus lagi dipertahankan? Mengakhiri dan melupakan adalah jalan terbaik untuk melanjutkan hidup kita dengan sosok yang lebih baik dan benar-benar mencintai kita. Namun melupakan seseorang yang pernah menjadi bagian dari idup kita tidaklah semudah kata motivasi yang dilontarkan orang-orang. Bahkan hampir tidak mungkin kita melupakan sesuatu yang telah terpatri kuat dalam memori dan hati kita.

Segalnya serasa lebih sulit dilakukan, bahkan lebih sulit rasanyajka dibanding dengan meneruskan hubungan dengan orang tersebut. Namun peru kita ketahui bahwa kata sulit bukan berarti tidak mungkin dilakukan. Kita harus terus melanjutkan hidup dengan sosok yang lebih pantas untuk kita cintai dan kita banggakan. Memang sulit namun itulah jawaban terbaik untuk melanjutkan kehidupan yanglebih bahagia seterusnya. Maka dari itu pilihlah yang bersedia menerima tanpa harus mengharap yang sempurna namun tak pernah nyata adanya.

What do you think?

Written by virgo

Percayalah Tuhan tak Pernah Sia-Sia Menciptakan Sesuatu

Seruduk Truk Parkir, Warga Inhil Ini ‘Koit’