Jakarta (ANTARA) – Olahraga berguna untuk meningkatkan imunitas tubuh, selain itu kegiatan ini juga bermanfaat untuk meningkatkan daya ingat.
Guna untuk membuat masyarakat memahami pentingnya berolahraga dalam meningkatkan imunitas tubuh, serta menjadi salah satu upaya membudayakan olahraga di masyarakat, maka tiap tanggal 9 September diperingati sebagai Hari Olahraga Nasional (Haornas) di Indonesia.
Tahun 2021 merupakan tahun kedua kita merayakan Haornas di tengah pandemi, yang membuat olahraga menjadi semakin penting. Menurut Marcellina Leonora, pendiri dari Fitnest.id sekaligus Women Fitness Specialist, meski saat ini masyarakat lebih banyak berada dan beraktivitas di rumah, ada baiknya untuk tetap berolahraga.
Menurut wanita yang akrab dipanggil Leony ini, olahraga dapat membentuk tubuh dan imun yang kuat untuk menghadapi kondisi yang tidak menentu seperti sekarang.
Selain itu, olahraga juga berguna membentuk tubuh dan imun yang kuat serta membantu terhindar dari gaya hidup kurang gerak atau sedentary lifestyle.
“Menjadi kuat merupakan pilihan terbaik saat ini, adanya pandemi juga membuat kita sangat rentan mengalami obesitas dan terserang penyakit, karena kita jarang keluar rumah dan aktivitas kita sangat terbatas. Apabila kita bisa meningkatkan aktivitas kita selama di rumah, maka hal itu akan sangat membantu,” ujar Leony dalam keterangan resminya pada Rabu.
Lebih lanjut Leony mengatakan olahraga juga sangat bermanfaat untuk otak, karena ada beberapa hormon yang sangat berperan untuk kesehatan otak, salah satunya adalah dopamin, yang bisa membantu untuk meningkatkan motivasi dan fokus.
Selain itu, ada juga endorfin yang membantu untuk menghilangkan rasa sakit dan meningkatkan rasa bahagia. Hormon inilah yang membuat orang tidak merasa lelah dan justru merasa lebih segara selepas berolahraga.
Terakhir, ada hormon serotonin yang membuat lebih semangat dan meningkatkan suasana hati. Hormon serotonin inilah yang dapat membantu masyarakat yang saat ini bekerja dari rumah menjadi lebih positif, bersemangat, dan produktif.
“Ada juga manfaat lain dari olahraga yang jarang terlihat, yaitu melancarkan peredaran darah dan membantu distribusi oksigen serta nutrisi dalam tubuh menjadi lebih baik. Olahraga juga memiliki pengaruh yang signifikan bagi hippocampus, karena dapat meningkatkan daya ingat yang lebih baik,” kata Leony.
Berapa kali dalam seminggu harus berolahraga?
Waktu ideal dan durasi olahraga dapat ditentukan berdasarkan tujuan yang akan dicapai. Menurut WHO, untuk olahraga dengan intensitas menengah bisa dilakukan mulai dari 75-150 menit per minggu, sedangkan olahraga berintensitas rendah bisa dilakukan mulai dari 150-300 menit per minggu.
Leony menganjurkan, bila ingin menjaga kesehatan tubuh dapat berolahraga selama 30 menit setiap hari dengan jangka waktu sebanyak tiga kali seminggu, yang disesuaikan dengan kesibukan masing-masing.
Akan tetapi, jika memiliki tujuan yang lebih spesifik, seperti ingin memperdalam olahraga tertentu, mengurangi berat badan, dan membentuk otot-otot di tubuh, maka perlu waktu yang lebih lama serta intensitas latihan yang lebih tinggi.
“Berolahraga itu bisa menyesuaikan dengan waktu kosong yang kita miliki. Namun, ketika berolahraga di sore dan malam hari, saya menyarankan untuk melakukan olahraga yang lebih santai dan tidak terlalu intens karena dapat meningkatkan detak jantung dan suhu tubuh, sehingga kita akan sulit tidur,” kata Leony.
Yang perlu diperhatikan saat berolahraga di rumah
Untuk pemula dan jarang berolahraga, usahakan tidak melakukan gerakan-gerakan yang tidak terlalu dinamis. Sebab, hal ini akan membuat seseorang kehabisan napas dan kehilangan fokus.
“Variasi gerakan yang dilakukan bisa mengikuti seven foundational movement patterns, yaitu gerakan push, pull, squat, lunge, hinge, rotation, dan gait,” ujar Leony.
Menurut Leony, selain berolahraga, seseorang juga perlu menjaga tubuh agar tetap terhidrasi. Setiap orang memiliki kebutuhan minum yang berbeda, tergantung dari berat badan.
Perhitungannya adalah 30ml x berat badan, dan hasilnya adalah kebutuhan minum kita setiap harinya. Selain itu, tidur yang cukup dan teratur juga sangat diperlukan, terutama dalam kondisi seperti sekarang.
“Tidur berkualitas dalam waktu selama enam hingga tujuh jam, tanpa terganggu. Kemudian bisa dilengkapi dengan menyantap makanan yang padat nutrisi, terutama makronutrisi yang mengandung protein, karbohidrat, dan lemak,” kata Leony.