in

Satu Warung dan Dua Rumah di Tiga Kabupaten Tutong

Jumat, 6 Oktober 2017 16:11 WIB

SINGKIL – Satu warung dan dua rumah di tiga kabupaten di Aceh terbakar pada Kamis (5/10). Dua rumah yang tutong tersebut, terdapat di Kabupaten Aceh Singkil dan Aceh Jaya. Sementara warung terbakar di Batee Iliek, Bireuen.

Peristiwa pertama api melumat rumah warga Tanah Merah, Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil. Kala itu, Mahmudin (56) dan istrinya Antasi (46), baru mengetahui rumah kayu miliknya rata dengan tanah saat tiba di sungai. Mereka pun terkulai lemas.

Suami-istri itu mulai menguasai diri ketika diberitahu kedua anaknya selamat dari kebakaran, berkat pertolongan tetangga ketika hendak shalat subuh.

Sejak Rabu (4/10) sore, Mahmuddin bersama istrinya menjaring ikan di sungai yang mengalir dekat rumahnya. Mereka pergi cukup jauh sehingga harus menginap demi mencari nafkah anaknya yang perlu biaya sekolah.

Menjelang subuh, Mahmuddin mengarahkan haluan sampan untuk kembali ke rumah. Akan tetapi, begitu menambatkan tali perahu, ia melihat rumahnya telah musnah terbakar.

Ia sangat cemas sebab di dalam rumah terdapat dua buah hatinya tidur lelap. “Yang satu SMA, katanya bisa keluar sendiri. Tapi yang masih SMP kata tetangga sempat terjebak. Beruntung ada warga yang bisa menyelamatkan,” ujar Mahmuddin, dengan mata berkaca-kaca.

Jaminuddin, anak tertua Mahmuddin, harus bersusah payah ketika menyelamatkan diri dari dalam rumah. Sebab, api sudah mengepung rumah berkontruksi kayu yang dibangun sejak 2006 itu. Ia menyadari adiknya, Masrizal terjebak ketika warga datang menyelamatkan.

Akibat kebakaran tersebut, harta benda korban tidak ada yang selamat. Rencananya, keluarga itu tinggal di balai desa, sebagai tempat tinggal sementara. “Kata kepala desa boleh tinggal di kantor desa. Kami mau numpang di tetangga tidak enak,” kata Mahmuddin.

Di waktu sama, sekira pukul 04.00 WIB, warung kopi yang juga menjual barang kelontong di pinggir Jalan Banda Aceh-Medan, di kawasan Bate Iliek, Samalanga, Bireuen ludes terbakar. Tidak ada korban jiwa pada musibah tersebut. Namun, seluruh barang dagangan ludes dimangsa api.

Saat kebakaran, pemilik warung, Zakaria Daud (57) dan keluarganya tidur di rumah. Lokasinya sekitar 50 meter di belakang tempat usaha tersebut. Diduga, sumber api akibat korslet arus listrik.

Zakaria terkejut saat dibangunkan warga yang melaporkan tempat usahanya terbakar. Setiba di lokasi, api sudah membesar dan usaha memadamkan tidak berhasil.

“Saya tidur di rumah belakang. Sampai ke warung, kondisi api sudah membesar. Tidak ada lagi barang yang bisa diselamatkan,” ujar Zakaria.

Kemarin siang, rumah milik Kartini (40) di Rambong, Desa Sapek, Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya, hangus terbakar. Kebakaran terjadi bertepatan dengan hari ketujuh suaminya meninggal akibat sakit di Nagan Raya.

Muntasir, tokoh masyarakat Sapek yang juga mantan keuchik setempat, menduga kebakaran akibat korslet arus listrik. Saat api melalap, rumah tersebut kosong. Kartini bersama lima anaknya tengah berada di Nagan Raya untuk kenduri seunujoh suaminya. 

Dia mengatakan, pada kebakaran yang terjadi sekira pukul 14.00 WIB itu, tidak semua bangunan habis dilalap api. Di samping adanya bantuan warga, juga didatangkan mobil pemadam kebakaran ke lokasi. Api pun tidak sempat menjalar luas.

Camat Setia Bakti, mengatakan isi rumah yang musnah berupa padi 15 goni, TV, kulkas, mesin perontok padi, dan surat-surat penting.(de/yus/c45)

What do you think?

Written by Julliana Elora

1,5 Bulan Kabur, Mahdi Napi Kasus Pencurian Diciduk Lagi

Lawan Persija, Sriwijaya FC Menghindari Zona Merah