in

“Saya Apresiasi Kerja Sama Seluruh Stakeholder sehingga Mudik Lebih Lancar”

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, tentang Evaluasi Mudik dan Arus Balik Lebaran 2017

Rangkaian mudik dan balik Lebaran tahun ini memang belum berakhir, namun Sabtu (1/7) dan Minggu (2/7) ini merupakan puncak arus balik pada pemudik dari kampung halaman menuju beberapa daerah, termasuk ke Ibu Kota Jakarta.

Jika dilihat memang terdapat sejumlah kemajuan dalam manajemen pengaturan perjalanan masyarakat sehingga tidak terdapat kemacetan yang sangat parah di tahun ini.

Walaupun demikian, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memiliki sejumlah catatan terkait arus mudik dan balik tahun ini.

Untuk mengetahui lebih jauh terkait evaluasi sementara pelaksanaan rangkaian angkutan Lebaran tahun ini, berikut perbincangan Koran Jakarta dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi seusai melakukan kunjungan ke Pelabuhan Merak, Banten, Minggu (2/7).

Untuk evaluasi sementara rangkaian angkutan Lebaran tahun ini, adakah catatan khusus?

Saya mengapresiasi seluruh stakeholder yang turut berperan serta untuk menyukseskan angkutan Lebaran ini, seperti Kepolisian, Kementerian PUPR, ESDM, Kominfo, Kesehatan, dan lainnya. Ini adalah kerja sama kita. Tidak ada ego sektroral sesuai dengan pesan Presiden Joko Widodo.

Untuk arus mudik sendiri, apa catatan Anda?

Pada rangkaian arus mudik kemarin, beberapa hal yang dievaluasi yaitu kelaikan angkutan bus, pemudik sepeda motor, manajemen waktu mudik, dan kapasitas rest area.

Seperti apa evaluasinya?

Beberapa yang harus kita evaluasi. Satu, berkaitan dengan angkutan- angkutan yang tidak laik. Dua, pengendara motor terkait dengan jalur istirahat harus dikendalikan lebih baik, dan tiga, manajemen waktu yang akan kita lakukan dengan baik, yaitu integrasi dari liburlibur antara libur pegawai swasta dan libur anak sekolah.

Adapun yang keempat terkait kapasitas kendaraan di rest area, menurut saya, rest area harus diperluas. Dengan begitu diharapkan rest area dapat menampung pemudik yang ingin istirahat.

Terkait rest area, ini juga merupakan salah satu penyebab kemacetan. Tanggapan Anda?

Bagi masyarakat yang sudah di dalam rest area, gunakanlah seperlunya, satu jam sudah lebih dari cukup. Sedangkan bagi masyarakat yang belum masuk rest area, tolong perhatikan, jangan sampai Anda mengantri tapi menge-block jalan.

Ikutilah arahan petugas kalau diminta untuk melanjutkan perjalanan hingga rest area berikutnya. Waktu istirahat di rest area ada pengaturannya, yakni berkisar antara 30 menit hingga satu jam. Pengaturan ini dibuat agar pemudik dapat istirahat secara bergantian.

Lalu, bagaimana dengan evaluasi arus balik?

Iya, untuk arus balik tahun ini ada beberapa catatan kami. Pertama, untuk titik di Nagreg, yang kerap padat sehingga perlu diberlakukan satu arah. Dalam diskusi kami kemarin dengan Pak Kapolri ada beberapa titik, yang pertama Nagreg.

Nagreg kalau enggak satu arah, macet. Oleh karenanya, hari ini dan besok rekomendasi dari kita semua, kepolisian harus satu arah. Dari arah Bandung, ke Garut, Tasik diberikan waktu tertentu saja. Karena kalau tidak satu arah dipastikan menghambat.

Lalu, bagaimana dengan Cikampek?

Cikampek juga merupakan konsen kami dalam memecah kepadatan dari pemudik yang akan balik ke Jakarta, Bekasi, dan sekitarnya. Titik tersebut ada di KM 66 Tol Jakarta–Cikampek. Titik tersebut merupakan perjumpaan antara Cileunyi dan Cipali.

Evaluasi kedua pada titik KM 66 di mana perjumpaan Cileunyi dan Cipali. Kita sudah diskusikan. Kalau kemarin-kemarin ada banyaknya mobil pemudik yang parkir di badan jalan. Kita minta kepada polisi melakukan pengurangan itu.

Ada yang lain?

Ada, titik selanjutnya ialah pintu Tol Cikarang Utama (Cikarut). Hasil diskusi dengan operator tol PT Jasa Marga Tbk untuk mengurai kemacetan mereka telah menyediakan 31 pintu (gate) keluar atau lebih banyak dari sebelumnya 24 pintu keluar.

Ada kecenderungan pemudik sampai Jakarta malam supaya enggak capek. Saya minta kepada Jasa Marga secara detil memperkirakan. Karena perkiraan pemudik sampai Cikarang Utama bisa diidentifikasi pada saat berapa banyak dari Gringsing, dari Bandung masuk.

Bagaimana dengan Merak?

Untuk penyeberangan dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa kali ini saya melihatnya sudah lebih baik.

Saya melihat bahwasanya manajemen mudik dan balik yang telah dilakukan oleh PT ASDP Indonesia Ferry untuk penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun ini banyak improvement. m zaki alatas/AR-3

What do you think?

Written by virgo

10 Alasan Mengapa Deep Thinkers Sulit Jatuh Cinta

Sebanyak 1.885 Kecelakaan Hingga H+6 Lebaran