Setiap tanggal 28 Oktober, diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda. Hal ini merujuk pada ikrar yang diucapkan pada tahun 1928 oleh pemuda-pemuda Indonesia yang mewakili berbagai organisasi pergerakan nasional pada Kongres Pemuda II di Jakarta.
Sumpah Pemuda adalah sebuah janji untuk bersatu dalam satu bahasa, satu bangsa, dan satu tanah air, yang pada akhirnya menjadi landasan utama bagi pembentukan negara Indonesia yang merdeka.
Tujuan dari Sumpah Pemuda adalah untuk menyatukan pemuda-pemuda Indonesia dari berbagai suku, agama, dan latar belakang etnis untuk bersatu dalam semangat persatuan dan kesatuan.
Meskipun sudah berusia 95 tahun sejak diikrarkan, nilai-nilai sumpah pemuda harus selalu ditanamkan pada generasi muda Indonesia bahkan perlu ditingkatkan agar generasi muda mempunyai kecintaan terhadap bangsa dan negara.
Sumpah Pemuda mengandung beberapa nilai fundamental yang menjadi landasan bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia diantaranya pertama, nilai persatuan dan kesatuan, menekankan pentingnya mengatasi perbedaan suku, agama, dan budaya untuk bersatu dalam kebhinekaan.
Kedua, nilai kebangsaan, menekankan pentingnya memajukan kebangsaan Indonesia, termasuk memajukan bahasa dan budaya Indonesia sebagai identitas nasional yang kuat. Ketiga, nilai Nasionalisme, menekankan cinta dan dedikasi terhadap negara Indonesia serta mendorong rasa tanggung jawab terhadap kepentingan bangsa dan negara.
Keempat, nilai kemandirian, menekankan pentingnya menghilangkan pengaruh asing dan memajukan kepentingan bangsa Indonesia sendiri dalam bidang politik, ekonomi, dan budaya. Kelima, nilai semangat perjuangan, mengajarkan semangat perjuangan dan pengorbanan untuk kemajuan bagi bangsa Indonesia.
Nilai-nilai ini masih sangat relevan dalam konteks Indonesia di zaman modern, mengingat keberagaman yang ada dalam masyarakat Indonesia. Sumpah Pemuda terus dihargai dan dirayakan sebagai salah satu tonggak penting dalam sejarah bangsa Indonesia.
Menanamkan nilai-nilai sumpah pemuda melalui lomba bercerita merupakan cara yang dilakukan oleh SDN 32 Bungopasang untuk melakukan inovasi kegiatan-kegiatan pendidikan pada jenjang sekolah dasar.
Lomba bercerita dipilih sebagai salah satu bentuk kegiatan karena memiliki sejumlah manfaat dan nilai pendidikan yang signifikan seperti melatih komunikasi, kreativitas, rasa percaya diri, dan mendorong siswa untuk berkompetisi dengan sehat. Pelaksanaan lomba bercerita ini dilaksanakan tepat pada hari sumpah pemuda, 28 oktober 2023 mulai dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB.
Kegiatan lomba bercerita mengangkat tema “Kepahlawanan”. Tema ini dipilih agar siswa-siswi selalu mengingat dan mengenang pahlawan-pahlawan yang berjuang untuk bangsa dan negara, memperkuat semboyan yang terkenal yang diucapkan Soekarno yakni “Jasmerah” berarti jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah, serta memberikan pemahaman tentang pentingnya peran pemuda dalam membangun bangsa dan negara.
Saat pelaksanaan lomba bercerita, antusias dari siswa-siswi dan orang tua/wali murid SDN 32 Bungopasang sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya peserta lomba yang mendaftar dari masing-masing kelas dan beragamnya atribut pakaian yang dikenakan oleh masing-masing siswai sesuai dengan pahlawan yang akan diceritakan.
Atthifannisa dari kelas VI.B yang berhasil meraih peringkat pertama lomba bercerita mengungkapkan sangat senang dan bersemangat ketika mengikuti lomba bercerita dalam memeriahkan hari sumpah pemuda di SDN 32 Bungopasang. Kegiatan ini didukung penuh oleh Asmalinda, S.Pd. selaku kepala sekolah SDN 32 Bungopasang.
Beliau berharap kegiatan ini dapat berlanjut setiap tahunnya. Kedepan SDN 32 Bungopasang akan selalu memfasilitasi kegiatan-kegiatan literasi dan kegiatan lainnya yang akan berdampak kepada peningkatan rapor pendidikan SDN 32 Bungopasang. (Arespi Junindra, M.Pd., GURU SDN 32 BUNGOPASANG)
