in

SD Negeri 33 Sawahan, Literasi Budaya Meriahkan Sumpah Pemuda

DEKAT: Murid SDN 33 Sawahan terlihat kompak bersama guru usai kegiatan pawai budaya dalam rangka
memperingati hari Sumpah Pemuda.(IST)

Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober lalu, menjadi kenangan yang tidak terlupakan bagi SD Negeri 33 Sawahan, Kecamatan Padang Timur. Betapa tidak, peringatan hari sumpah pemuda pada tahun 2023 itu, digagas dengan cara yang berbeda.

Hal ini dilakukan melihat kegiatan yang biasa dilakukan melalui kegiatan pawai budaya belum maksimal dalam memberikan pembelajaran bagi siswa. Kegiatan pawai yang biasa dilakukan hanya memberikan pengalaman melihat keunikan pakaian daerah saja.

Siswa tidak melihat secara lebih jelas asal pakaiannya, bagaimana nyanyian daerah tersebut, serta bagaimana siswa berlatih menyikapi keberagaman tersebut untuk menumbuhkan semangat persatuan.

Sumpah pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober setiap tahunnya, sebenarnya berawal dari bersatunya para pemuda dari berbagai daerah. Pada Kongres pemuda kedua, para pemuda melakukan sebuah sumpah yang ingin menyatukan perjuangan.

Keberagaman yang ada disatukan dengan satu sumpah untuk berbagsa, bertanah air dan berbahasa yang satu Bahasa Indonesia. Semangat menyatukan perbedaan ini perlu diperingati dan dibelajarkan kepada siswa agar siswa belajar dari masa lalu begaiaman perjuangan menyatukan perbedaan yang ada di Indonesia.

Dalam rangka menumbuhkan pengetahuan siswa tentang semangat sumpah pemuda dan semangat persatuan dalam keberagaman, untuk itu pada tahun ini SD Negeri 33 Sawahan mengangkat acara dengan tema “Dengan Semangat Sumpah Pemuda, Ayo Kita Kenali Keberagaman Budaya Kita”.

Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat literasi siswa tentang perjuangan para pemuda untuk bersatu dalam sumpah pemuda, serta literasi keberagaman budaya melalui pakaian dan lagu daerah.

Sebelum acara sekolah mempersiapkan kegiatan. Melalui Whatsapp sekolah, wali kelas diminta untuk mendaftarkan daerah mana pakaian yang akan diwakili dengan komunikasi dan bekerjasama dengan paguyuban kelas yang mendukung kegiatan. Setiap kelas diminta 2 orang perwakilannya untuk menggunakan pakaian daerah yang dipilih bersama.

Pada saat kegiatan, siswa akan melaksanakan berbagai acara yaitu memperagakan busana daerah, menyanyikan lagu daerah yang mewakili setiap pulau di Indonesia seperti lagu dari aceh Bunga Jempa, Sumatera Barat yaitu kampuang nan jauah dimato, dari jawa tengah gundul pacul, kalimatan dengan lagu ampar pisang dan lagu dari Sulawesi dan papua.

Lagu ini juga didiringi dengan gerakan tari yang sesuai dengan lagu. Selain lagu daerah kegiatan ini juga di iringi dengan lagu wajib seperti lagu Indonesia Raya, lagu Gebyar dan Bangun Pemudi Pemuda.

Setelah rangkaian kegiatan tersebut setiap pasangan siswa yang menggunakan pakaian daerah akan tampil untuk ditebak oleh siswa lain sebagai penonton. Siswa yang mampu menebak diberikan hadiah dari sekolah.

Selain menebak asal daerah pakaian yang ditampilkan siswa, guru yang membawa acara juga menjelaskan keunikan daerah tersebut serta karakteristiknya. Serta diselipkan juga nasihat untuk melambangkan semangat persatuan walaupun memiliki perbedaan yang banyak.

Dari kegiatan tersebut siswa merasa sangat senang kerena belajar secara langsung berbagai pakaian dari berbagai daerah, selama ini mereka hanya melihat dari gambar yang ada di buku ataupun yang ditayangkan guru, sekarang mereka dapat melihat secara langsung wujud pakaian tersebut.

Selain itu siswa juga merasa familiar mendengarkan lagu-lagu daerah sehingga menumbuhkan rasa cinta terkait keragaman lagu dan bahasa daerah di Indonesia. Siswa juga tahu dengan sejarah sumpah pemuda yang ditampilkan serta bagaimana bunyi sumpah pemuda. (***)

What do you think?

Written by Julliana Elora

PSDKU SI PNP Tigojangko Gelar Forum Mahasiswa

SD Negeri 21 Teluknibung, Perempuan Untuk Pendidikan