in

Sebut Kata Politik, Ini Jawaban Mengejutkan dari Anak SMA dan Mahasiswa di Batipuh

PADEK.CO– Proses Pemilu 2024 terus berjalan dan kian mendekat. Dari total 204.807.222 pemilih Pemilu tahun depan, menurut data KPU RI 33,6 persen merupakan pemilih pemula, kaum milenial. Tanyakan kepada mereka, jika disebut kata politik apa yang anda pikirkan?

Mahasiswa Unes yang ber-KKN di Nagari Sabu, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanahdatar melakukan edukasi politik bagi pemilih pemula, Senin (28/8/2023) di Aula SDN 22 Sabu.

“Selama KKN di Nagari Sabu ini kami membuat tiga kategori program. Program utama, program individu dan program tambahan. Program utama adalah edukasi pencegahan stunting di dua jorong, pendidikan politik pemilih pemula. Program individu terdapat 14 bentuk kegiatan, sesuai jumlah kami 14 orang. Kemudian program tambahan, keterlibatan kami di Nagari Sabu dari berbagai agenda yang diangkatkan selama sebulan ini, di antaranya peringatan 17 Agustus,” ungkap Ketua Kelompok KKN Unes Nagari Sabu, Adib Alfiandri, didampingi anggota kelompoknya.

Pendidikan politik pemilih pemula itu mengundang Musfi Yendra, dosen ilmu politik sebagai narasumber. “Kebetulan beliau juga dosen pembimbing  lapangan kami selama KKN ini,” ujarnya.

Ditambahkan Adib, program edukasi politik bagi pemilih pemula di Nagari Sabu ini tidak hanya diikuti oleh para remaja SMA dan mahasiswa, tapi juga kepala jorong dan panitia KPPS untuk Pemilu 2024 di nagari tersebut.

Musfi Yendra mengatakan, edukasi politik bagi pemilih pemula ini berkaitan dengan pengenalan tentang partai politik, pentingnya pemilu dan teknis cara warga negara menggunakan hak suara pada Pemilu 2024.

“Pemilih pemula adalah anak-anak kita berusia antara 17-21 tahun, yang akan pertama kali mengikuti Pemilu sebagai pemilih tahun 2024 mendatang. Mereka sangat perlu diberikan edukasi tentang apa itu partai politik, pentingnya mengikuti Pemilu dan bagaimana cara atau teknis nanti menggunakan hak suara,” katanya.

Menurut Musfi, penting memberikan pendidikan politik kepada anak-anak sejak dini karena begitu mudah bagi mereka untuk mendapatkan informasi melalui sosial media tentang isu-isu politik, kampanye caleg, wacana capres atau iklan partai politik.

“Saya tanya kepada anak-anak, jika disebut kata politik apa yang anda pikirkan? Ada yang menjawab korupsi, politik uang, mencoblos, menipu rakyat. Saya kaget juga ternyata anak-anak kita mulai melek dengan politik. Tapi harus ada edukasi yang benar dengan pendampingan, agar politik tidak dianggap sesuatu yang negatif bagi generasi muda,” ungkap Musfi, yang juga putra Tanahdatar ini.

Menurutnya jika ingin demokrasi kita berkualitas, edukasi politik bagi milenial ini harus ditingkatkan oleh penyelenggara Pemilu, partai politik maupun perguruan tinggi.

Di Nagari Sabu terdapat 2.070 warga yang terdaftar sebagai daftar pemilih tetap pada Pemilu tahun 2024, dan sekitar 70 orang di antaranya merupakan pemilih pemula.

Plt Wali Nagari Sabu, Mustapa Kamal mengapresiasi program pengabdian masyarakat dalam pelaksanaan KKN mahasiswa di Nagari Sabu.

“Kami berterima kasih kepada mahasiswa KKN Unes selama satu bulan menjadi warga kami di Sabu ini. Begitu banyak kegiatan dan program, kami sangat terbantu. Dan edukasi politik bagi pemilih pemula ini, bisa memberikan pencerahan bagi anak-anak kami yang akan pertama kali mengikuti Pemilu tahun depan,” katanya. (rel)

What do you think?

Written by Julliana Elora

ASN Pindah Bertahap, Kementerian PUPR Bangun 47 Tower Rusun 12 Lantai

Kepala Unit CSR PT Semen Padang: Setiap Pemanfaatan Dana Forum Nagari Diawasi Tim Monev