Palembang, BP
Kekayaan alam berupa daya tarik wisata yang melimpah tersebut menggugah masyarakat kabupaten Lahat yang berada di perantauan untuk turut serta membantu mengembangkan dan membangun daya tarik wisata menjadi destinasi wisata unggulan bertaraf internasional.
Sabtu, (30/1) sejumlah tokoh dari kabupaten Lahat di perantau menyempatkan waktu untuk meninjau kawasan Bukit Besak di desa Tanjung Beringin kecamatan Merapi Selatan.
Para tokoh kabupaten Lahat yang meninjau Bukit Besak dipimpin oleh Ir. H. Benny A. Kusbini bersama Assoc, Prof. Dr. Ir. Junaidy Burhan. MSc, IPM, AER dari Universitas Pakuan Bogor, Ir. Hermaini Sohari, M.Si, Kombes Purn. Drs. Rozimi, mantan anggota DPRD Lahat Haris Patimuna. Juga ikut mendampingi Matcik, SH Staf Khusus Bupati Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, Maryoto Staf Khusus Bupati Bidang Pariwisata dan Ekraf, Kepala Bappeda Fery Eka Putra, ST, Kadis PU Perkim Limbra, ST, Sekdis Pariwisata Saidina Amin, SE, Kabid Dinas Lingkungan Hidup Edi Suroso, ST, Kabid Dinas Perhubungan Muklis dan dari KPH Kehutanan Kikim Pasemah Wahyu Pamungkas.
Wahyu Pamungkas, S.Hut., M.AP., M.S dari UPTD KPH Wilayah XI Kikim Pasemah mengatakan, bahwa Bukit Besak dapat dikembangkan menjadi ekowisata.
Limbra, ST malah menyarankan agar pembangunan Bukit Besak selaras dengan alam misalnya tepi sungai Serelo yang melintas di desa Tanjung Beringin dan berada di tepi posko pertama pendakian ditata dari batuan yang disusun sedemikian rupa di tepi sungai, bangunan tidak menutupi sungai dan sawah.
Sedangkan Feri Eka Putra, ST menyampaikan agar perencanaan dimulai dari pra FS, FS dan DED karena dengan kajian seperti akan terencana dengan baik. Hal yang sama juga disampaikan Assoc.Prof.Dr.Ir.Junaidy Burhan. MSc, IPM, AER dari pasca sarjana universitas Pakuan Bogor agar masterplan dibuat dengan perencanaan bertaraf internasional.
Ir. H. Benny A Kusbini mengajak agar pengembangan Bukit Besak bisa mendatangkan wisatawan bukan hanya Lahat dan Sumsel saja tetapi juga dari pulau Jawa dan luar negeri.
Di kawasan Bukit Besak misalnya di bangun lapangan golf dan nanti bila jalan tol sudah jadi dari Palembang ke Lahat kurang dari 1 jam atau dari Linggau sekitar 30 menit sehingga wisatawan bisa langsung kembali di sore hari tetapi lebih baik lagi kalau di buat banyak fasilitas sehingga bisa tinggal lebih lama.
Matcik, SH juga mengatakan pengembangan kawasan Bukit Besak dapat meningkatkan ekonomi masyarakat apalagi kalau bisa dibangun Kebun Raya di kawasan ini.
Muklis mengatakan, bahwa jalan menuju ke Bukit Besak masih perlu rambu-rambu lalu lintas. Maryoto yang menjadi moderator dalam pertemuan tokoh-tokoh Lahat dengan OPD dan kades Tanjung Beringin menyampaikan bahwa potensi wisata di kawasan ini sangat lengkap dari Bukit Besak yang sudah populer saat ini, Bukit Lepah Kajang yang bisa untuk paralayang, air terjun, Pusat Latihan Gajah, Bukit Jempol, perkebunan kopi, durian dan tembakau. Kawasan ini bisa dijadikan Bromonya pulau Sumatera.
Saidina Amin, SE mengatakan bahwa Bukit Besak sudah dibangun sarana seperti gazebo, toilet, plaza dan pusat informasi dan dikembangkan. Kades Derlan mengucapkan banyak terima kasih atas kunjungan OPD beserta tokoh-tokoh kabupaten Lahat yang peduli dengan pengembangan Bukit Besak karena saat ini masyarakat sangat terbantu dengan banyaknya pengunjung ke Bukit Besak.
Harapan semua yang hadir dalam pertemuan informal di posko pertama Bukit Besak ini agar kawasan Bukit Besak dan Bukit Serelo ini menjadi destinasi wisata unggulan Indonesia bertaraf internasional. Semoga mimpi dan harapan ini dapat terwujud sehingga Kabupaten Lahat maju, berkembang, bercahaya dan terdepan di propinsi Sumatera Selatan.#osk