in

Semen Padang vs Perserang, Jangan Larut Euforia Sesaat!

SELEBRASI: Pemain Semen Padang FC, Firman Juliansyah, saat merayakan gol perdananya membela Semen Padang FC saat bertanding melawan
Perserang, kemarin (22/9).(MEDIA OFFICIAL SEMEN PADANG FC)

Brace kemenangan berhasil diraih oleh Semen Padang FC di kandang sendiri, GOR H Agus Salim (GHAS) Padang di lanjutan Liga 2 2022-2023 Grup Barat. Indahnya lagi, kemenangan kedua tim berjuluk Kabau Sirah tersebut diwarnai dengan hujan 5 gol tanpa balas ke gawang Perserang Banten, kemarin (22/9).

Bermain di kandang serta di hadapan dukungun suporter yang memenuhi GHAS Padang, tim besutan Delfiadri ini berhasil menyarangkan 5 gol ke gawang Perserang yang di kawal oleh Ruly Desrian yang notabene adalah mantan penjaga gawang Semen Padang FC.

Lima gol yang disarangkan oleh pemain Semen Padang FC masing-masing Vendry Mofu yang menciptakan brace (dua gol) pada menit 41 dan menit 62, Muhammad Sanjaya menit ke-76, Firman Juliansyah menit ke-86 dan Naufal Rahmanda menit ke-90+2.

Tim Kebanggaan Urang Awak ini bisa saja menang lebih besar seandainya dua tendangan penalti masing-masing pada menit ke-54 dan menit ke-78 yang diberikan oleh wasit dikonversi menjadi gol. Namun dua algojo Muhammad Sanjaya (menit ke-54) dan Pandi Lestaluhu (menit ke-78) gagal mengeksekusi tendangan 12 pas tersebut.

Semen Padang yang sejak awal mengincar kemenangan dalam laga ini langsung berinisiatif menyerang. Beberapa kali percobaan dilakukan tim Kabau Sirah untuk mencetak gol. Mereka menguasai pertandingan namun beberapa kesempatan emas yang dimiliki pemain naturalisasi Silvio Escobar, Rosad Setiawan, Pandi Lestaluhu, dan Vendri Mofu terbuang sia-sia.

Permainan mulai benar-benar milik Semen Padang FC ketika pemain Perserang, Yogi Syaiful Rizal, mendapatkan kartu merah dari wasit pada menit ke-73 setelah melakukan pelanggaran keras kepada salah satu pemain Semen Padang FC.

Meskipun berhasil mengambil poin penuh di dua laga kandang, Pelatih Semen Padang FC Delfiadri usai pertandingan mengatakan, dirinya mengingatkan kepada seluruh pemain untuk tidak terlalu larut dalam euforia kemenangan. Pasalnya, perjalanan Semen Padang FC di Grup Barat Liga 2 masih panjang.

“Alhamdulillah pada pertandingan hari ini (kemaren) kami bisa memenangkan pertandingan dengan skor telak 5-0. Apresiasi yang sangat tinggi kami sampaikan kepada seluruh pemain yang telah bekerja keras sehingga bisa meraih angka maksimal ini. Namun tetap kami ingatkan untuk tidak terlalu bereuforia,” ujar Delfiadri.

Ia menambahkan, permainan tim memang sempat mengalami kendala atau masalah di babak pertama terbukti dengan banyaknya peluang yang tercipta namun gagal dimanfaatkan menjadi sebuah gol, sebelum akhirnya Vendy Mofu berhasil memecahkan kebuntuaan pada menit-menit akhir babak pertama.

“Tentunya ini menjadi bahan evaluasi kami untuk menatap laga berat selanjutnya melawan PSMS Medan di kandang mereka. Syukur-syukur kami bisa mencuri poin di sana,” ungkapnya.

Terkait digantinya dua pemain andalan di babak pertama, yakni Silvio Escobar dan Rosad Setiawan, Delfiadri menyebutkan, kedua pemain tersebut mengalami sedikit cedera dan tidak bisa melanjutkan permainan.

“Itu juga yang menjadi faktor gagalnya dua tendangan penalty, karena sesuai strategi tim, penembak pertama itu Escobar, dan kedua Rosad. Nah, karena keduanya keluar di babak pertama, maka penenadang diganti Sanjaya dan Pandi Lestaluhu, namun gagal karena mungkin nervous,” ujar Delfiadri.

Namun secara umum Delfiadri sangat puas dengan permainan yang ditampilkan oleh para pemain, apalagi pada lini pertahanan tim yang selama dua pertandingan kandang, tidak mengalami kebobolan.

“Setelah pertandingan ini kami akan langsung melakukan evaluasi dan perbaikan agar ketika melawan PSMS Medan bisa menampilkan permainan yang maksimal,” tukasnya.

Sementara itu Pelatih Perserang Sabrun Hanafi mengaku permainan timnya kalah telah dengan Semen Padang FC. Apalagi kondisi tersebut diperparah dengan kartu merah pemainnya di babak kedua.

“Pertandingan ini, sebagaimana yang sudah kita lihat bersama-sama banyaknya kekurangan dari tim kami. Memang sangat banyak yang harus kami perbaiki, apalagi setelah kartu merah, kami merasa itu adalah akhir dari pertandingan bagi kami,” ujarnya. (adt)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Pengelolaan Gerbang Harus Profesional, Antisipasi Pungli Pengunjung!

APTISI Sumbar Tolak RUU Sisdiknas