Kamis, 31 Agustus 2017 11:31 WIB
MEDAN – Agus Kurniawan (22) warga Desa Limaumanis Kecamatan Tanjungmorawa nyaris meregang nyawa setelah diamuk belasan warga, Rabu (30/8) kemarin. Warga kesal karena memergoki pelaku satu mobil dengan seekor lembu curian yang hilang dari kandang Samar Sinuraya.
Amukan massa terjadi di Desa Ujungserdang, Tanjungmorawa ketika Agus bersama dua temannya mengangkut seekor lembu yang diduga ternak curian dengan menggunakan mobil Avanza.
Aksi yang dilakukan Agus dkk terbilang mulus karena tanpa kesulitan berarti, pencuri ternak ini secara mulus berhasil memasukkan seekor lembu ke dalam minibus.
“Pemilik lembu tidak menyadari ada pencuri masuk ke kandang lembunya. Diprediksi pencurian dilakukan menjelang subuh,” kata Kapolsek Tanjungmorawa AKP Fredly Parlindungan.
Sinuraya baru menyadari seekor lembunya hilang ketika akan memberi makan pada Rabu (30/8) pagi. Sontak dia kebingungan karena lembu itu sudah dipanjar tetangganya untuk dijadikan hewan kurban.
Mengusung semangat kebersamaan, para tetangga langsung membantu Sinuraya mencari lembunya dengan berkeliling kampung. Metode ini ternyata membuahkan hasil karena tak lama kemudian warga melihat lembu milik Sinuraya sedang berada di dalam Avanza yang sedang melaju.
Pemandangan yang tak lazim itu membuat warga bereaksi mengejar mobil tersebut. Kejar-kejaran di jalan sempit perkampungan pun terjadi. Sepintas terlihat empat sosok yang ada di dalam mobil, tiga manusia, dan satunya lagi lembu milik Sinuraya. Pengejaran ini membuat posisi mobil terjepit, sehingga dua orang turun dari mobil dan langsung melarikan diri.
Naas bagi Agus, dia terlambat turun sehingga langsung ditangkap warga. Nasibnya semakin tragis karena warga langsung memukulinya secara brutal. Pemuda ini pun tumbang dengan kondisi berlumuran darah.
Polisi yang tiba di lokasi berinisiatif mendahulukan membawa tersangka ke rumah sakit dibanding menjebloskannya ke tahanan.
“Kondisinya parah, jadi dibawa ke rumah sakit dulu,” kata Fredly. Kondisi kritis ini membuat polisi belum mendapat informasi banyak terkait komplotan pencuri ini. Meski begitu, pengejaran dua teman tersangka tetap dilakukan dengan cara melibatkan masyarakat untuk mengecek kebaradaan orang asing di pemukiman mereka. (mad)
