in

Sensus Pertanian Harus Akurat

SAMPAIKAN ARAHAN: Wawako Pariaman, Mardison Mahyuddin,
saat pelepasan Petugas Sensus Pertanian Tahun
2023, usai Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, di Balaikota
Pariaman, kemarin.(IST)

Sensus Pertanian memiliki peran penting dalam kehidupan banyak orang. Untuk itu, penting data akurat agar kebijakan yang diambil memiliki akurasi yang baik. Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Pariaman, Mardison Mahyuddin, usai pelepasan Petugas Sensus Pertanian Tahun 2023, di Balaikota Pariaman, kemarin.

“Bidang pertanian memegang peran penting dan memberikan kontribusi sebesar 11.77 persen terhadap perekonomian Indonesia di Triwulan I 2023. Hal ini merupakan terbesar keempat setelah sektor industri pengolahan, perdagangan, dan pertambangan. Oleh karena itu, dibutuhkan akurasi data untuk mencapai kualitas dan kebermanfaatan data,” ujar Mardison yang didampingi Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pariaman, Yuliandri.

Sebanyak 69 Petugas ST Pertanian yang dilepaskan. Rincinya, 55 orang petugas pendata (mitra statistik), 12 orang pemeriksa lapangan sensus (organik BPS kota Pariaman), dan 2 orang koordinator sensus kecamatan (organik BPS Kota Pariaman). Mereka bakal mendata di empat kecamatan dan 71 desa/ kelurahan yang ada di Kota Pariaman.

“Sensus Pertanian memiliki peran penting dalam kehidupan banyak orang. Untuk itu, diperlukan data yang akurat agar kebijakan yang diambil memiliki akurasi yang baik. Jadi, kualitas dan manfaat dari hasil pendataan menjadi hal yang sangat penting,” ujarnya.

Besarnya peran bidang pertanian, sambungnya, terlihat dari kontribusinya yang berada di angka 11.77 persen terhadap perekonomian Indonesia pada Triwulan I 2023. Hal ini merupakan terbesar keempat, setelah sektor industri pengolahan, perdagangan, dan pertambangan. Jadi, dibutuhkan akurasi data untuk mencapai kualitas dan kebermanfaatan data.

Mardison berharap pelaksanaan ST 2023, mampu memberikan gambaran komprehensif terkait kondisi pertanian di Indonesia, khususnya di Kota Pariaman. “Jadi, data yang diperoleh mampu menjadi rujukan dalam penyusunan kebijakan dan strategis sektor pertanian di daerah kita, serta menjadi tolok ukur perencanaan dan evaluasi selama 10 tahun kedepan,” paparnya.

Mardison juga meminta petugas sensus pertanian agar teliti dan tidak sembarangan dalam pengambilan data. Sebab data yang dikumpulkan akan diolah dan dibandingkan dengan data lainnya. Penting bagi petugas untuk menghindari pengambilan data yang asal-asalan.
Sementara itu, Kepala BPS Kota Pariaman, Yaliandri, menuturkan bahwa tahun ini BPS

menyelenggarakan Sensus Pertanian 2023, dan merupakan sensus ketujuh. Tagline-nya “Mencatat Pertanian Indonesia untuk kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani”. Dalam menjalankan ST 2023 itu, BPS telah mengirimkan 69 petugas yang akan ditempatkan di lapangan sebagai pencacah, pendamping, dan koordinator. Selanjutnya, ada tujuh subsektor yang akan dicacah. Yakni tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan, dan jasa pertanian,” terangnya.

Ia menjelaskan, pendataan ST 2023 ini juga untuk unit usaha yang dicakup meliputi Usaha Pertanian Perorangan (UTP), Usaha Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB), dan Usaha Pertanian Lainnya (UTL).

“Kegiatan ini akan dilakukan mulai 1 Juni hingga 31 Juli 2023. Petugas akan terjun langsung ke masyarakat, untuk mengumpulkan data sevalid mungkin. Semoga dari data yang dikumpulkan, bisa membantu Pemerintah untuk bekerja lebih optimal,” tutupnya. (nia)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Belasan Ribu Pemilih Belum Miliki E-KTP,  Berpotensi Masalah di Pemilu Nanti

Alfin Alfarisi Wakili Padang Jadi Paskibraka Nasional, Wako Beri Bonus Rp5 Juta