PADEK.CO –Setelah memprotes pihak Garuda Indonesia karena tertundanya sejumlah penerbangan jamaah haji, kini Kementerian Agama (Kemenag) menilai pihak Saudia Airlines melakukan tindakan tidak profesional.
Maskapai penerbangan plat merah Kerajaan Arab Saudi itu, belakangan kerap melakukan perubahan kapasitas seat pesawat sehingga merugikan jamaah haji.
“Banyaknya perubahan kapasitas seat pesawat Saudia Airlines, ditambah dengan perubahan jadwal penerbangan, jelas berakibat pada jemaah, mulai dari terlambatnya proses visa hingga penempatan perhotelan di Madinah,” tegas Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab di Jakarta, Senin (5/6/2023).
Menurutnya, ketidakprofesionalan maskapai itu merugikan jamaah dan tidak sejalan dengan jargon Saudi untuk memuliakan jamaah haji.
Peristiwa perubahan kapasitas pesawat Saudia terjadi sejak awal fase pemberangkatan jamaah haji. Saat itu, jemaah kloter 2 embarkasi Jakarta – Bekasi (JKS 02), dijanjikan oleh Saudia Airlines akan diterbangkan dengan pesawat berkapasitas 480 orang.
“Faktanya, Saudia Airlines ingkar dengan apa yang dijanjikan sendiri. Maskapai ini terbukti tidak sanggup mendatangkan pesawat berkapasitas 480. Malahan yang datang pesawat dengan kapasitas hanya 405 jemaah,” jelasnya.
Hal itu, lanjut Saiful, membuat efek domino karena jadwal keberangkatan jamaah sudah disosialisasikan. Bahkan, jamaah JKS 02 sudah di asrama haji Bekasi dan siap diberangkatkan. Dampak dari perubahan kapasitas seat ini dirasakan juga oleh jemaah pada kloter-kloter berikutnya.
Ketidakprofesionalan lainnya yang dilakukan Saudia Airlines, menurut Saiful, adalah keterlambatan atau perubahan jadwal penerbangan. Sampai kemarin, sudah tercatat ada lebih 10 kali perubahan jadwal penerbangan. Hal ini juga mengganggu kenyamanan jamaah, karena berdampak pada layanan di asrama haji, bahkan hingga hotel di Madinah.
“Saya minta Saudia Airlines profesional, bekerja sesuai kesepakatan dalam kontrak dan tidak seenaknya dan semaunya sendiri mengubah kapasitas seat pesawat dan jadwal penerbangan. Kita bisa melihat bersama bahwa hal itu juga berdampak pada terhambatnya proses visa jamaah haji di Jawa Barat,” ucap Saiful Mujab.
Dia mengaku sudah menyampaikan protes keras dan menegur. “Kita minta mereka menunjukkan profesionalitas dalam penerbangan jamaah. Saudia Airlinea harus menepati janji, melayani jamaah dengan jujur,” tandasnya.(rel/esg)