in

Siswa di Jepang Latihan Evakuasi Hadapi Rudal Korut

Siswa Sekolah Dasar di Kota Oga, bagian utara Perfektur Akita, Jepang, berpartisipasi dalam latihan evakuasi yang digelar khusus untuk menghadapi peningkatan ancaman rudal Korea Utara. Langkah ini pertama kali dilakukan Jepang di tengah ketegangan kawasan yang kian memanas.

Di saat guru dan para siswa tengah bermain di halaman sekolah, sirene tiba-tiba berbunyi. Mereka serentak merunduk, menjatuhkan diri ke tanah, sambil menunggu instruksi selanjutnya. “Ini adalah latihan. Sebuah rudal telah diluncurkan,” bunyi peringatan dari alat pengeras suara.

Melansir CNN, para siswa dan guru segera berjalan dari lapangan ke gedung olah raga sekolah. Mereka berkumpul bersama sejumlah warga lainnya yang ikut berpartisipasi dalam latihan itu. Tak lama, peringatan lain kembali muncul melalui pengeras suara. Pengumuman itu menginformasikan warga bahwa sebuah rudal telah jatuh di dekat wilayah mereka.

“Sebuah rudal jatuh sekitar 20 kilometer di lepas pantai Oga. kerusakan masih belum diketahui, harap tetap berlindung di dalam gedung olah raga,” bunyi peringatan tersebut. Kepala SD Oga, Shin Kikuchi, menganggap latihan evakuasi ini memberikan pelajaran berharga bagi para siswanya.

Kikuchi menuturkan, meski murid-muridnya masih terbilang sangat muda, cepat atau lambat mereka akan mulai memahami seberapa penting latihan evakuasi ini, khususnya dalam menghadapi ancaman rudal. “Karena potensi ancaman rudal lebih besar dari pada yang selama ini kita bayangkan,” ungkap Kikuchi.

Bagi sebagian warga Oga, latihan evakuasi ini mengingatkan mereka pada kenangan yang memilukan. Selama Perang Dunia II, bunyi sirene menjadi pertanda buruk yang mengharuskan para warga di wilayah itu bersembunyi di tempat evakuasi dan penampungan untuk berlindung dari ancaman serangan udara.

“Selama PD II, kami bersembunyi di tempat penampungan menggunakan masker ketika mendengar sirene berbunyi,” tutur Reinosuke Ishigaki, seorang penduduk berusia 89 tahun. “Jika perang dengan Korea Utara pecah, Jepang pasti akan menjadi target. Dan tombol nuklir berada dalam genggaman tangan mereka,” kata Ishigaki menambahkan.

Meski tidak menyebut secara spesifik bahwa latihan tersebut dilakukan untuk menghadapi Korut, Atsushi Odani, seorang pejabat publik, menyatakan pemerintah akan berusaha semaksimal mungkin menjaga perdamaian dan mencegah peperangan. “Jika mereka menembak rudal, pasukan militer Jepang akan berupaya sebisa mungkin menembak jatuh rudal-rudal tersebut,” katanya.

Awal Maret, Jepang bersama Korea Selatan dan Amerika Serikat juga menggelar latihan bersama di Laut Jepang. Latihan angkatan laut trilateral itu dilakukan untuk menguji kapal perusak rudal dan meningkatkan kapabilitas pertahanan ketiga negara dalam menghadapi potensi ancaman di kawasan.

Latihan militer dilakukan menyusul tindakan Pyongyang yang semakin mengancam keamanan negara di kawasan dengan terus menguji coba rudal. Korut bahkan kembali melakukan uji coba mesin roket baru yang diklaim jauh lebih kuat daripada generasi sebelumnya pada Minggu (19/3) kemarin. 

Uji coba ini dilakukan menyusul kesepakatan China-AS untuk mencari solusi baru menghadapi ambisi rudal dan nuklir rezim Kim Jong-un yang selama ini dinilai belum membuahkan hasil.

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Kalahkan Sampdoria, Juventus Kian Kokoh di Puncak

Haul Februari 2017