Lahan pertanian seluas dua hektare milik Yayasan Kasih Abadi Untuk Mentawai (Kaum) di Desa Sidomakmur, Kecamatan Sipora Utara bakal ditanami cabai hibrida. Menariknya, proses penggarapan lahan dan rencana penanaman bibit cabai tersebut, melibatkan puluhan siswa SMA Setia yang tinggal di asrama dan anak- anak panti asuhan Kaum.
Ketua Yayasan Kaum Jefri, Senin (6/3) mengatakan, penanaman tanaman jenis holtikultura tersebut, baru untuk pertamakalinya dilaksanakan. Dia mengatakan, proses penggarapan lahan tersebut, juga mendapat dukungan dari dinas ketahanan pangan dan pertanian Kepulauan Mentawai.
“Untuk penggarapan lahan kita dibantu oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kepulauan Mentawai lewat bantuan mesin pembajak. Saat ini, bibit cabai bantuan dari dinas ketahanan pangan dan pertanian juga sedang proses penyemaian. Sekitar dua minggu lagi, bibit cabai sudah siap untuk ditanam,” ungkapnya.
Sebelumnya, kata dia, pihaknya juga sudah melakukan penanaman tanaman bervariasi berupa sayur-sayuran. Namun, untuk kali ini, kata dia, dinas ketahanan pangan dan pertanian Kepulauan Mentawai mendorong untuk menanam cabai keseluruhan lahan. Untuk metode penanaman sendiri, kata dia, menggunakan pupuk organik atau pupuk kompos.
Dia mengatakan, keterlibatan anak-anak asrama di bawah naungan Yayasan Kaum bertujuan untuk melatih dan membangun kemandirian di lingkungan asrama itu sendiri. Dimana, hasil dari pertanian tersebut, dapat dimanfaatkan atau dikonsumsi oleh anak-anak asrama Yayasan Kaum. Saat ini, kata dia, ada 70 orang anak asrama yang dibina oleh Yayasan Kaum.
“Minimal, hasilnya nanti kita utamakan untuk konsumsi sendiri di lingkungan asrama. Kalau masih ada lebih kita jual untuk membeli bibit lagi agar proses belajar ini tidak putus. Mereka yang sudah tamat sekolah, juga bisa mengembangkan ilmu yang sudah didapat di kampung halaman masing-masing,” ungkapnya.
Di samping itu, lanjut dia, pihaknya juga mendapat penyuluhan tentang bagaimana berkebun yang baik oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kepulauan Mentawai. Artinya, kata dia, program penanaman cabai hibrida tersebut, tidak terlepas dari dukungan pemerintah melalui dinas.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kepulauan Mentawai, Hatisama Hura mengapresiasi semangat anak-anak asrama binaan Yayasan Kaum. Menurut dia, tidak banyak sekolah-sekolah di Kepulauan Mentawai yang mengajarkan ilmu bercocok tanam di sekolah-sekolah. Sementara, kata dia, lahan untuk lokasi tanam cukup luas.
“Kita sangat mengapresiasi semangat anak-anak asrama binaan yayasan Kaum untuk berkebun. Mudah-mudahan, ini bisa menginspirasi sekolah-sekolah lainnya yang ada di Kepulauan Mentawai untuk berkebun. Terutama sekolah-sekolah yang memiliki anak-anak binaan atau asrama. Kalau ini nantinya berhasil, tidak hanya akan mendukung ketersediaan cabai bagi anak-anak di asrama, namun, juga masyarakat sekitar,” pungkasnya. (rif)