Dalam rangka peningkatan literasi guru, Fakultas Psikologi Universitas Negeri Padang (UNP) melakukan pelatihan keterampilan guru di SMAN 5 Pariaman yang dilakukan sejak Sabtu (27/8). Di mana, kegiatan ini diikuti sekitar 90 persen tenaga pendidik yang ada di sekolah tersebut.
Program yang dikemas melalui pengabdian masyarakat ini dilakukan, setelah adanya kunjungan ke sekolah tersebut. Dan kemudian atas permintaan sekolah yang masih memiliki akreditasi B. Di mana, keberadaan akreditasi sekolah itu sangat penting.
“Karena itu mereka minta kita memberikan semacam pelatihan untuk mengembangkan keterampilan guru dalam pembelajaran di era digital,” ujar Ketua Penyelenggara Pengmas, Devi Rusli, S.Psi, M.Si, kemarin.
Dikatakan, pada saat melakukan survey ke sekolah, pihaknya melihat sejumlah gejala seperti misalnya masih ada guru yang mengajar belum menggunakan media. Dalam menjalankan Proses Belajar Mengajar (PBM) para siswa masih melakukan pencatatan dan dikte oleh guru. Harusnya untuk tingkat SMA, tidak seperti itu. Apalagi mereka sudah di support dengan fasilitas pendukung seperti laptop dan infokus.
“Sebenarnya sebagian ada yang bisa (menggunakan media pembelajaran, red), tapi sebagian lagi sebenarnya bisa, tapi tidak termotivasi untuk menggunakannya. Ini tentunya berpengaruh pada mutu pendidikan, kualitas anak-anaknya, termasuk pada akreditasi sekolahnya,” ungkap Devi Rusli.Dirinya menyakini, jika dalam suatu Proses Belajar
Mengajar (PBM) masih konvensional, maka ini tentunya kurang menarik bagi siswa. Karena itu, media pembelajaran berperan penting dalam meningkatkan moviasi siswa dalam belajar nantinya.
Menurutnya, pengembangan literasi guru itu bermacam-macam. Tidak hanya melalui membaca dan menulis, termasuk ini juga salah satunya. Sehingga, semua guru nantinya bisa melek dengan teknologi informasi dan literasi digital.
Dia juga tidak menampik, jika persoalan jaringan internet, juga menjadi kendala di suatu daerah dalam mendukung pembelajaran digital tersebut. Karena itu, dia berharap kepada pemerintah melalui Dinas Kominfo untuk bisa mencarikan solusi.
Karena bagaimanapun, di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi saat ini, tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Tampil sebagai pemateri Elsa Rahmayanti, S.Pd, M.Pd dan panitia penyelenggara yang terdiri dari tim dosen dan mahasiswa, Nikmah Hayati, S.Pd, M.Pd, Ibnu Abdul Rahman dan Frestise Mangku Bumi.
Kepala SMAN 5 Pariaman, Jaslidar mengaku, setelah para guru yang ikut dalam pelatihan ini mendapat materi, pihaknya akan mendapingi para guru tersebut, untuk kemudian mendapatkan masukan guna penyempurnaan-penyempurnaan. Dan akan terus melaporkan perkembangan para guru tersebut dengan terus berkomunikasi dengan pihak Pengmas UNP.
“Ini untuk pertama kalinya kita mendapatkan pelatihan dari pihak UNP, jadi kami bersyukur sekali bisa mendapatkan pelatihan seperti ini. Dan ada sekitar 90 persen guru kami yang mengikuti kegiatan ini,” aku wanita yang akrab disapa buk adek tersebut.
Sementara Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sumbar Wilayah II, Abinul Hakim mengaku, dengan adanya Medeka Belajar dan Asesmen Nasional yang mengukur terhadap literasi dan numerasi, maka tentunya sebagai guru harus lebih dulu mendapatkan penguatan.
Sehingga para guru lebih percaya diri dalam mentransfer ilmunya kepada siswanya. Jadi artinya, literasi harus dimulai dari gurunya terlebih dahulu.
“Dengan adanya pengabdian masyarakat yang dilakukan UNP ini, saya tentunya sangat mendukung sekali. Dan kalau bisa, tidak hanya SMAN 5 Pariaman, namun juga sekolah lainnya yang ada di wilayah II Dinas Pendidikan Sumbar,” sebut pria yang akrab disapat Abi tersebut.
Selain itu, pihaknya juga berharap, pemerintah melalui Dinas Kominfo kabupaten/kota untuk bisa membenahi fasilitas jaringan internet di daerahnya. Tujuannya untuk meningkatkan motivasi para guru dalam hal memanfaatkan media pembelajaran secara digital.(zul)