in

SMP IT Al Kahfi Pasaman Barat, Optimalisasi Implementasi Pendidikan Adab 

Muhammad Iqbal, M.Pd
(GURU SMP IT AL KAHFI PASAMAN BARAT)

Kasus kekerasan di kalangan pelajar, sampai sekarang, masih terus terjadi. Seperti kasus kekerasan yang dilakukan oleh salah seorang siswa SMP di Lamongan, yang, lantaran ditegur gurunya tidak bersepatu, siswa tersebut berani membacok gurunya.

Selain itu, kekerasan lain juga terjadi di Padang, Sumatera Barat. Seperti, yang diberitakan dalam koran harian singgalang, Jumat, (10/11). Berita tersebut menginformasikan tentang pengamanan seorang pelajar SMK oleh Satpol PP yang diduga terlibat dalam aksi tauran antar pelajar di Kawasan  Kecamatan Padang Timur, Rabu, (8/11).

Berdasarkan penuturan pelajar tersebut, aksi tauran yang dilakukannya, bermula dari serangan lemparan batu oleh pelajar lain terhadap sekolahnya. Karena tidak terima, akhirnya aksi tauran antar pelajar tersebut pun terjadi. Selain itu, masih banyak lagi pelbagai kasus kekerasan yang terjadi di kalangan pelajar.

Bahkan, saking parahnya, aksi tersebut menjurus kepada aksi pembunuhan. Tentu, fenomena tersebut, menjadi duka bagi Pendidikan tanah air. Pendidikan, yang seharusnya berupaya untuk memanusiakan manusia. Malah, menjadi wadah pembenihan pelbagai kasus kekerasan.

Dalam hal ini, jika ditilik secara mendalam, implementasi Pendidikan adab dalam Lembaga Pendidikan masih belum maksimal untuk diimplementasikan. Terbukti, sampai hari ini, orientasi Pendidikan tanah air masih berfokus pada aspek pengetahuan.

Di mana, apresiasi yang diberikan kepada siswa, umunya, dilihat dari capaian nilai terbaik untuk setiap mata pelajaran. Padahal, selain itu, capaian karakter siswa juga mesti menjadi salah satu fokus utama untuk diperhatikan. Siswa yang memiliki capaian karakter belum memuaskan mestinya mendapatkan pembinaan khusus.

Sementara, siswa yang memiliki capaian karakter memuaskan, hendaknya diapresiasi. Dengan demikian, implementasi Pendidikan adab dapat maksimal diterapkan. Selain itu, untuk memaksimalkan implementasi Pendidikan adab pada Lembaga Pendidikan, pelbagai upaya yang dapat dilakukan, diantaranya, yaitu, pertama, memberikan  materi khusus terkait adab di kelas. Meskipun telah terintegrasi di setiap mata pelajaran.

Tetapi, pembekalan adab terhadap siswa, masih belum memperoleh hasil yang memuaskan. Untuk itu, diperlukan sebuah mata pelajaran khusus, berkaitan dengan adab yang dapat diterapkan siswa dalam kehidupan sehari-hari, di pelbagai situasi.

Wali kelas, sebagai orang yang memiliki tanggung jawab penuh dalam ketercapaian belajar siswa dikelasnya, dapat dijadikan sebagai guru yang bertanggung jawab menyampaikan materi adab di kelasnya masing-masing.

Kedua, sekolah, hendaknya menyediakan lembaran evaluasi pembiasaan adab yang dilakukan oleh siswa. Sehingga, materi adab yang diajarkan di kelas, tidak sekadar teori saja. Tetapi, dapat diterapkan oleh siswa. Yang dibuktikan dengan pengisian lembaran evaluasi pembiasaan adab yang telah disediakan.

Dari evaluasi tersebut, guru, mampu memberikan penekanan khusus berdasarkan pembiasaan adab yang dilakukan oleh siswa. Bagi siswa yang belum membiasakan dirinya dengan pelbagai adab yang telah diajarkan. Maka, akan ada pembinaan khusus. Bagi yang sudah berhasil, diberikan penghargaan, untuk memotivasinya agar terus menjadi pribadi yang beradab.

Ketiga, sekolah dan orang tua mesti bersinergi dalam menanamkan adab dalam diri siswa. Tidak bisa dipungkiri, peran orang tua dalam menyukseskan penanaman adab dalam diri siswa begitu besar. Sebab, meskipun, pelbagai materi adab telah diajarkan di sekolah. Tetapi, jika tidak ada keteladanan dalam lingkungan keluarga.

Maka, upaya pembinaan adab yang dilakukan di sekolah akan sia-sia. Untuk itu, sekolah dan orang tua mesti sama-sama saling mendukung. Sehingga, ketercapaian penanaman adab dalam diri siswa dapat memperoleh hasil yang memuaskan.

Dengan begitu banyaknya kasus kekerasan yang terjadi di lingkungan Lembaga Pendidikan. Harusnya, menjadi catatan dan perhatian bagi seluruh stakeholder terkait. Agar memaksimalkan perannya dalam mengimplementasikan Pendidikan adab di setiap Lembaga Pendidikan.

Sebab, bagaimanapun juga, urgensi mempelajari adab, jauh lebih penting daripada mempelajari ilmu. Para ulama hebat terdahulu telah membuktikannya. Sebelum mempelajari ilmu, ada diantara mereka yang hampir 30 tahun mempelajari adab terlebih dahulu.

Maka, wajar saja, jika ilmu-ilmu yang mereka miliki sampai sekarang masih bermanfaat. Untuk itu, keteladanan tersebut hendaknya menjadi contoh yang  baik untuk diterapkan dalam dunia Pendidikan kita sekarang ini, sehingga, lewat proses pembinaan adab tersebut, akan terlahir generasi yang cerdas dan beradab.(Muhammad Iqbal, M.Pd, GURU SMP IT AL KAHFI PASAMAN BARAT)

What do you think?

Written by Julliana Elora

SD Negeri 11 Lubukbuaya, Kembangkan Bakat Siswa Via Lomba lagu

UPTD SDN 01 Sungai Kamuyang, Kenalkan Budayakan Tanam Tuai ke Peserta Didik