Jika engkau tidak bisa mendapatkan yang engkau cintai, maka cintailah apa yang engkau dapatkan. Ungkapan ini adalah nasehat bagi kita semua yang hidup di seluruh belahan bumi ini dengan berbagai latar belakang dan profesi masing – masing.
Pepatah ini mengajarkan kita bahwa kita harus bersyukur terhadap apapun yang kita peroleh di dalam hidup ini. Boleh jadi sesuatu yang kita harapkan dan inginkan itu tidak baik menurut Allah SWT tuhan yang menciptakan kita.
Terkadang kita mempunyai impian dan angan-angan yang lain dengan yang kita peroleh atau kita dapatkan saat ini. Sebagai manusia kita tidak bisa memilih lahir dari rahim siapa, berjenis kelamin apa, dilahirkan dengan agama apa, lahir di negara atau bangsa apa dan hal lain sebagainya yang merupakan takdir kita yang ditetapkan oleh Allah SWT.
Ini adalah hal yang wajib kita syukuri dan kita juga renungkan akan tujuan kita dilahirkan keatas dunia ini melalui rahim dari ibu kita masing- masing dan peran apa yang bisa kita berikan kepada ibu pertiwi tempat tumpah darah kita yaitu negara Indonesia tercinta ini.
Dan juga sebagai makhluk ciptaan tuhan kita juga mempunyai tugas penting yang tidak boleh kita abaikan yaitu beribadah kepada Allah sebagai sang khalik. Kodrat kita manusia diciptakan oleh Allaht SWT untuk melalui ujian dan rintangan di dalam kehidupan ini.
Yang mana setiap manusia mempunyai tantangan maupun ujian yang berbeda beda didalam menjalani kehidupan ini. Setiap manusia pun mempunyai garis star dan garis finish yang berbeda beda, latar belakang yang berbeda dan historis yang berbeda beda pula.
Ada yang telah mencapai kesuksesan di usia yang masih sangat muda, dan ada pula yang baru memulai kesuksesan di usianya yang telah senja setelah melalui berbagai macam pengalaman serta perjuangan hidup. Itulah kehidupan dengan berbagai macam warna dan ragamnya sehingga membuat kehidupan itu lebih indah dan bermakna.
Berbicara mengenai cita-cita ataupun impian yang diinginkan seseorang, ketika seorang guru bertanya kepada peserta didiknya di sekolah, berbagai macam profesi atau pekerjaan yang diinginkan peserta didik seperti menjadi dokter, insinyur, tentara, polisi dan sebagainya.
Profesi-profesi seperti ini dianggap para peserta didik menjadi profesi favorit bagi mereka. Hanya satu atau dua orang bahkan jarang sekali dari peserta didik yang menginginkan profesi untuk menjadi seorang guru.
Mindset seperti ini musti di rubah secara perlahan lahan di kalangan peserta didik, karena profesi guru saat ini berbeda dengan guru di masa yang lalu di negeri kita ini seperti yang didengungkan di dalam lagu “Omar Bakri” karya seniman legendaris Iwan Fals yang mengisahkan nasib seorang guru yang memprihatinkan karena kurangnya penghargaan dari pemerintah terhadap profesi guru sehingga para guru jauh dari kata sejahtera apalagi mapan secara finansial.
Sekarang profesi guru dari segi finansial sudah dinilai lumayan bagus dengan berbagai program dari pemerintah untuk menunjang kehidupan seorang guru seperti sertifikasi guru ataupun tunjangan profesi guru lainnya.
Sehubungan dengan hari ulang tahun guru nasional yang selalu diperingati setiap tanggal 25 November, yang biasa kita sebut dengan HGN atau hari guru nasional adalah momentum bagi para guru dan pelaku pendidikan di negeri tercinta ini untuk melihat kedalam dirinya masing masing tentang arti dan makna seorang guru di tengah keluarga, masyarakat, bangsa dan negara serta agama.
Bahwasanya guru adalah sebuah pelita dalam kegelapan, guru adalah embun penyejuk didalam kehausan atau guru ibarat oase atau sumber mata air di tengah-tengah gurun pasir. Artinya guru adalah sesosok yang sangat penting dan sangat dibutuhkan berada didalam kehidupan dan peradaban di dalam kehidupan ini.
Setiap ucapan, sikap maupun tingkah laku dari seorang guru menjadi acuan atau rujukan bagi setiap orang disekelilingnya baik itu dari peserta didik, orang tua atau wali murid, atau bahkan masyarakat di sekitarnya.
Realita saat ini bahkan seorang peserta didik lebih mendengarkan dan mematuhi apa yang disampaikan bapak/Ibu gurunya di sekolah dari pada apa yang disampaikan oleh orangtua mereka dirumah. Ini menandakan pengaruh yang besar dari sesosok guru yang menjadi tauladan bagi semua.
Bagi seorang guru, kesuksesan dan keberhasilan dari peserta didiknya adalah hal yang lebih dari apapun yang mereka inginkan di dalam hidup. Seorang guru akan merasa berhasil ketika murid – muridnya sukses di masa depannya dan sebaliknya akan merasakan gagal ketika murid – muridnya banyak yang gagal di masa depan mereka.
Dengan begitu banyak keutamaan dan keistimewaan dari seorang guru yang dapat kita lihat dan saksikan sampai saat sekarang ini sangatlah pantas rasanya diberikan penghargaan dan tanda jasa kepada seorang guru atas pengabdian dan pengorbanannya dalam menjalankan tugas mulia ini dan tidak salah rasanya jika guru kita sematkan gelar sebagai seorang pahlawan tanpa tanda jasa.
Kami beserta semua guru di seluruh pelosok negeri ini merasa bangga akan penghargaan dan penghormatan yang diberikan oleh bangsa dan negara ini kepada guru pada saat sekarang ini. Dengan rasa bangga kami para guru di negeri ini akan menjalankan tugas mulia ini dengan penuh kesungguhan dan tanggung jawab demi cita – cita negara di dalam undang – undang dasar 1945 yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Harapan kami para guru di republik tercinta ini agar meratanya pendidikan di seluruh pelosok negeri ini. Jangan sampai ada lagi daerah-daerah yang anak-anaknya tidak mendapatkan pendidikan terkhusus sarana dan prasarana pendidikan yang tidak layak lagi.
Kemudian bagi para pembuat kebijakan dan pemimpin kami di masa depan agar jangan terjadi unsur politik kepentingan di dalam dunia pendidikan, karena ketika pendidikan sudah dipengaruhi oleh yang namanya kepentingan dari beberapa oknum yang memikirkan dirinya sendiri maka akan hancurlah cita-cita mulia pendidikan kita, dan ketika itu terjadi kehancuran bangsa dan negeri ini hanya tinggal menunggu waktu saja. Wallahu a’lam bishawab.
Terkhusus untuk seluruh bapak dan ibu guru semua di seluruh penjuru negeri ini tiada kata yang bisa kami ucapkan selain doa yang tulus. Semoga kita semua semakin jaya. Semoga langkah kaki, ayunan tangan dan apapun yang kita lakukan demi mewujudkan cita- cita bangsa selalu di ridhoi oleh Allah SWT.
Kami tahu tantangan dan cobaan yang bapak ibu guru hadapi dalam menjalankan tugas mulia ini tidaklah mudah, namun kami juga tahu dengan semangat pantang menyerah dan rasa cinta yang besar yang bapak ibu guru miliki terhadap putra dan putri bangsa ini, maka segala rintangan dan cobaan ini pasti akan bisa dilewati dan tujuan serta niat mulia kita para guru dan pendidik di negeri tercinta ini akan terwujud demi Indonesia semakin jaya. Selamat Hari guru nasional, jayalah guruku jayalah Indonesia.(Ivan Dermawan S.Pd, GURU SMPN 1 PAYAKUMBUH)