Jakarta (ANTARA) – Kabar duka datang dari dunia perfilman Hollywood. Sutradara legendaris David Lynch, dilaporkan telah meninggal dunia di usia 78 tahun.
Kabar duka ini disampaikan langsung oleh keluarga Lynch, melalui media sosial. Ia menghembuskan napas terakhir pada Kamis (16/1) di kediaman putrinya, tempat ia tinggal sementara setelah kebakaran hutan melanda Los Angeles.
Hingga kini, penyebab pasti kematiannya belum diketahui. Namun, tahun lalu Lynch sempat mengungkapkan bahwa ia didiagnosis menderita emfisema akibat kebiasaan merokok selama bertahun-tahun. Hal ini membuatnya tak lagi mampu menyutradarai atau bahkan keluar rumah.
David Lynch, yang memulai kariernya di dunia seni sebagai pembuat film eksperimental, telah memberikan kontribusi besar dalam dunia perfilman.
Baca juga: Michelle Yeoh tidak akan tampil di film “Avatar: Fire and Ash”
Karya-karya luar biasa seperti ‘Mulholland Drive‘, ‘Blue Velvet‘, dan serial ‘Twin Peaks’ telah membawa perubahan signifikan pada sinema modern serta menjadi sumber inspirasi bagi para pembuat film generasi mendatang.
Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi para penggemar dan komunitas perfilman di seluruh dunia. David Lynch dikenal sebagai sosok visioner yang membawa gaya unik dan narasi penuh teka-teki ke dalam setiap karyanya, menjadikannya salah satu sutradara paling berpengaruh dalam sejarah sinema. Warisannya akan terus dikenang melalui film-filmnya yang ikonik dan tetap relevan bagi generasi mendatang.
Lantas bagaimana sosok David Lynch semasa hidupnya hingga menjadi Sutradara film? Berikut adalah profilnya yang telah dirangkum berbagai sumber.
Baca juga: Anya Taylor-Joy ingin berperan sebagai Elsa dalam film “Frozen”
Profil David Lynch
David Keith Lynch lahir pada 20 Januari 1946 di Missoula, Montana, Amerika Serikat. Ia dikenal sebagai salah satu sineas modern yang produktif, dengan karya-karya yang melampaui batas dunia film dan merambah televisi, musik, seni lukis, serta berbagai medium kreatif lainnya. Gaya sinematiknya yang unik sering digambarkan sebagai surealis dan bahkan diberi istilah khusus, yakni Lynchian.
Masa kecil Lynch diwarnai oleh kepindahan dari satu tempat ke tempat lain, hingga akhirnya menetap di Philadelphia, Pennsylvania. Di kota ini, ia menempuh pendidikan di Pennsylvania Academy of Fine Arts, di mana ia membuat film pendek pertamanya, ‘Six Men Getting Sick’. Karya ini menjadi awal mula perjalanannya di dunia perfilman.
Setelah menyelesaikan studinya, Lynch pindah ke Los Angeles, California, dan mulai meniti kariernya di industri film. Saat belajar di American Film Institute Conservatory, ia menghasilkan film debutnya, Eraserhead (1976). Film horor surealis hitam-putih ini awalnya kurang mendapat perhatian dari para kritikus, tetapi kemudian menjadi karya kultus yang memiliki pengikut setia.
Kesuksesan besar pertama Lynch datang lewat The Elephant Man (1980), yang berhasil mendapatkan delapan nominasi Academy Award, termasuk untuk kategori Sutradara Terbaik. Film ini membuka jalan bagi dirinya untuk dikenal lebih luas sebagai seorang seniman yang karyanya mampu menjangkau banyak penonton.
Baca juga: Danzel Washington akan bintangi film Black Panther 3
Dalam perjalanan kariernya, Lynch menciptakan sejumlah film pendek, serial televisi, video musik, hingga film fitur yang diakui dunia. Salah satu karyanya yang paling berpengaruh adalah Blue Velvet (1986), sebuah film noir dengan elemen thriller gelap yang mendapat banyak pujian dan dinominasikan untuk Oscar Sutradara Terbaik.
Lynch juga membuat gebrakan di dunia televisi dengan serial Twin Peaks (1990), yang memadukan misteri, drama, dan unsur surealis. Serial ini berhasil menarik perhatian jutaan penonton di seluruh dunia dan melahirkan prekuel Fire Walk With Me (1992) serta sekuel pada 2017.
Film Mulholland Drive (2001), yang awalnya dirancang sebagai serial televisi, akhirnya menjadi film layar lebar yang memenangkan penghargaan César untuk Film Asing Terbaik. Selain perfilman, Lynch memiliki latar belakang seni lukis yang kuat. Ia awalnya bercita-cita menjadi seorang pelukis, dengan karya-karya yang didominasi warna hitam.
Baginya, warna hitam memberi kebebasan dan menciptakan suasana mimpi dalam karya-karyanya. Pada 2007, pameran retrospektif besar bertajuk The Air is on Fire digelar di Fondation Cartier, Paris. Pameran ini menampilkan lukisan, foto, gambar, serta instalasi yang menggambarkan keunikan visi artistiknya.
Warisan seni David Lynch telah meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah sinema modern dan seni kontemporer, menjadikannya salah satu tokoh paling berpengaruh dalam dunia kreatif.
Baca juga: Ryan Reynolds garap proyek film bersama Hugh Jackman dan Shawn Levy
Karya film yang disutradarai David Lynch
Berikut adalah sejumlah film yang diarahkan oleh David Lynch, diantaranya:
• Six Men Getting Sick (1967)
• The Alphabet (1968)
• The Grandmother (1970)
• The Amputee (1974)
• Eraserhead (1976)
• The Elephant Man (1980)
• Dune (1984)
• Blue Velvet (1986)
• The Cowboy and the Frenchman (1988)
• Twin Peaks (pilot) (1989)
• Wild at Heart (1990)
• Twin Peaks: Fire Walk With Me (1992)
• Lumiere and Company (1995)
• Lost Highway (1997)
• The Straight Story (1999)
• Mulholland Drive (2001)
• Inland Empire (2006)
Baca juga: Profil Margot Robbie, anak petani yang sukses menjadi Barbie
Baca juga: Ke Huy Quan tampil sebagai pemeran utama dalam film “Love Hurts”
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025