ACEHTREND.CO, Banda Aceh – Pemulihan kedudukan Sulaiman Abda sebagai Pimpinan DPR Aceh mengakhiri polemik yang nyaris berlangsung 20 bulan.
Dalam masa itu pasti ada yang “teupeh hate” dan karena itu agar kerja-kerja politik kerakyatan yang diperankan oleh partai politik, termasuk Partai Golkar, perlu dilakukan islah atau konsolidasi hati.
“Sebagai warga, saya mengusulkan ada islah hati atau konsolidasi hati semua kader Golkar beserta pengurusnya. Kami warga ingin semua parpol fokus pada kerjanya sebagai saluran demokrasi bagi rakyat,” kata Taqwaddin dalam kapasitasnya sebagai warga Aceh.
Melalui islah yang langsung dipimpin Ketua DPD I Golkar Aceh dibangun kerelaan semua pengurus dan kader untuk saling memaafkan dan melupakan masalah yang terjadi selama ini.
“Galang kebersamaan untuk kemajuan bersama bagi pemajuan demokrasi yang sehat di Aceh, dan Golkar Aceh harus juga menjadi lokomotif bersama seluruh partai politik lainnya,” usulnya.
Usul yang sama juga diberikan kepada DPRA. Para pimpinan dan anggota DPRA juga perlu melakukan konsolidasi hati.
Taqwadin menambahkan, tuntutan rakyat Aceh yang semakin tinggi dan dinamika sosial politik yang demikian progresif perlu disikapi secara arif dan kedewasaan berpolitik.
“Arif dan kedewasaan ini tidak saja dalam kebersamaan dengan sesama anggota DPRA, tetapi juga harus dipraktekkan dalam kemitraan antara Anggota DPRA dengan Pimpinan Eksekutif Aceh. Semua itu perlu konsolidasi untuk mempercepat kemajuan Aceh dalam segala bidang,” sebutnya.
Dalam penilaiannya, semua pimpinan dan anggota DPRA adalah asset demokrasi bagi Aceh, termasuk Sulaiman Abda itu sendiri.
“Sulaiman Abda juga dipilih langsung oleh rakyat sehingga tidak boleh hasil pilihan rakyat itu dikalahkan oleh karena konflik partai. Jadi, keputusan Golkar memulihkan kedudukan Sulaiman Abda sudah sesuai dengan harapan kami rakyat, ” sebutnya.
Untuk itu, dia berharap pendukung Sulaiman Abda tidak euforia dan bagi yang tidak mendukung juga diharapkannya tidak murka. Hal terbaik adalah ambil hikmah dan pelajaran terbaik dari dinamika politik yang ada bahwa tidak selamanya politik konprontasi itu menjadi jalan keluar.
“Bang Leman sudah membuktikan bahwa komunikasi politik adalah kunci dan inilah kunci yang tidak melukai siapapun dan semua pihak bisa menang sebab kembali bisa fokus bersama untuk menjadi wakil rakyat dengan peran yang ada,” pungkasnya. []
