Gubernur Sumatera Utara HT Erry Nuradi melakukan penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama operasional helikopter SAR Provinsi Sumut dengan Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya FHB Sulistiyo di Pangkalan Udara Lanud Soewondo Medan, Selasa (10/1). (beritasore/suef)
*Gubsu Ingatkan Daerah Waspada Bencana
MEDAN ( Berita ) : Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) menerima satu unit helikopter jenis AW139 buatan Italia tahun 2016 dari Badan SAR Nasional (Basarnas). Helikopter ini diharapkan mampu menjadi salah satu sarana yang bisa dimanfaatkan untuk penanganan bencana yang ada di Sumut.
‘’Saya ingatkan bupati dan walikota se-Sumatera Utara agar senantiasa mewaspadai bencana seperti longsor dan banjir,’’ sebut Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) HT Erry Nuradi usai melakukan penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama operasional helikopter SAR Provinsi Sumut dengan Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya FHB Sulistiyo di Pangkalan Udara Lanud Soewondo Medan, Selasa (10/1).
Hadir dalam kegiatan tersebut para Deputi SAR Nasional, Forum Koordinasi Pimpinan Sumut, Ketua PMI Sumut Rahmat Shah, Danlanud Suwondo Medan, dan para perwakilan Organisasi Kemasyarakatan dan undangan lainnya.
Gubsu Erry dalam sambutannya mengatakan bahwa berdasarkan geografis, geologis, demografis dan klimatologis Provinsi Sumut masuk dalam kategori rawan bencana. Baik disebabkan faktor alam, non alam, dan perbuatan manusia.
Hal ini juga diperkuat dengan indeks resiko bencana tahun 2015 bahwa dari 33 Kabupaten Kota di Sumut masuk dalam kategori tinggi sehingga memerlukan investigasi, kesiapan, kesiagaan dalam menghadapinya.
Termasuk melakukan tindakan cepat, tepat, terkoordinir dan terpadu sehingga penyelenggaraan penanggulangan bencana bisa efektif dan efisien untuk mengurangi resiko kematian dan kerugian harta benda. Oleh karenanya dibutuhkan keterlibatan lembaga, badan dan berbagai pihak melalui koordinasi dan terintergrasi secara baik.
“Hari ini kita melihat satu unit heli yang cukup canggih dan menjadi kebanggaan kita bersama. Tentunya keberadaan heli ini memberikan dukungan kapasitas baik sarana dan prasarana maupun kompetensi sumber daya manusia dalam kesiapsiagaan, pencarian dan pertolongan korban bencana,” ujar Erry.
Gubsu Erry menyebutkan beberapa bencana alam yang terjadi di wilayah Sumut diantaranya gempa bumi, gunung api, tsunami, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan lahan, serta bencana sosial lainnya. Oleh karena perlu adanya upaya yang dilakukan untuk menurunkan indeks dari resiko bencana tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan Pemprovsu adalah dengan menyurati ke Kabupaten Kota agar meningkatkan kewaspadaan bencana banjir dan tanah longsor sejak bulan November 2016 hingga Februari 2017 karena kondisi iklim yang ekstrim.
Erry menjelaskan penempatan heli SAR di Medan tidak lepas dari permohonan pihaknya kepada SAR Nasional melihat kondisi Sumut dan beberapa Provinsi sekitarnya yang rawan bencana. “Alhamdulillah permohonan kita itu disetujui.
Kita patut berterima kasih kepada Kepala SAR Nasional dan Basarnas. Kita berharap heli Basarnas ini bekerja khususnya program kemanusian dan kegiatan lain. Mudah-mudahan ini akan bermanfaat,” tutur Erry.
Sementara, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya Felicianus Henry Bambang (FHB) Soelistyo mengatakan pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik untuk bisa hadir dengan cepat ke daerah bencana sesuai dengan standar SAR internasional . Salah satunya dengan menempatkan helikopter SAR di Kota Medan.
‘’Keberadaan heli ini lanjut di kawasan bencana di Sumatera bagian Utara dan Tengah yakni Aceh, Sumut, Padang, Pekan Baru, dan Jambi sangat dibutuhkan,’’ ujar Soelistyo.
Soelistyo menyebutkan, dengan I wilayah setidaknya dibutuhkan 15 heli untuk mendukung kinerjanya. Saat ini yang baru ada 5 unit dan secara bertahap akan ditambah sesuai dengan kemampuan anggaran. Setidaknya dengan penempatan heli di Medan akan dapat mencover wilayah yang tadi saya sebutkan,”ujar Soelistyo.
Dalam kesempatan tersebut Kepala SAR Nasional berharap pemanfaatan Heli nantinya bisa didesain secara baik sehingga bisa dirasakan masyarakat terhadap jaminan pelayanan keselamatan masyarakat. “Manajemen operasional heli harus ditata secara baik oleh Basarnas, TNI AU dan Pemda,”harapnya.
Dijelaskannya ada dua hal yang selama ini gencar dilakukan SAR Nasional dan komponen gabungan yakni menjadi bagian dengan Komunitas SAR Internasional. Oleh karenanya SAR Nasional tidak lepas dari negara-negara sahabat karena menjadi bagian dan diatur dengan organisasi internasional.
“Oleh karena itu kita bersama Basarnas dan komponen gabungan gencar membangun untuk mendapatkan pengakuan bahwa kita patut diperhitungkan. Dalam tugas kemanusian kita sudah diakui oleh tujuh negara besar,”pungkasnya.(suef)