in

Supardi Ajak Masyarakat Awasi Dampak Pasca Pandemi Covid-19

ARAHAN: Ketua DPRD Sumbar, Supardi memberikan sambutan pada Penyuluhan Keliling Kota Payakumbuh dalam program pemberdayaan Dinas Sosial Sumbar, Kamis (4/8).(HUMAS DPRD SUMBAR FOR PADEK)

Ketua DPRD Sumbar, Supardi mengajak masyarakat pada tingkat kelurahan untuk mewaspadai hal-hal negatif setelah masa peralihan usai pandemi Covid-19 melanda. Ajakan tersebut diungkapkan Supardi saat memberikan sambutan pada Penyuluhan Keliling Kota Payakumbuh dalam program pemberdayaan Dinas Sosial Sumbar, Kamis (4/8).

Dia mengatakan pada beberapa tahun lalu, seluruh daerah dilanda penyakit yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya yaitu Covid-19, pandemi itu meluluhlantakkan sendi-sendi kehidupan dari ekonomi anjlok hingga terganggunya sistem pendidikan. “Ada yang lebih buruk, tingkat kemiskinan dan pengangguran juga meningkat,” katanya.

Dia menjabarkan, pada sistem pendidikan pergeseran pun terjadi, jika setiap pagi anak diajarkan oleh guru secara langsung, pada saat itu terpaksa belajar di rumah dengan sistem daring. “HP yang dulunya untuk berkomunikasi telah beralih fungsi sebagai media menerima pelajaran,” katanya.

Dia mengatakan kondisi itu berlangsung hingga 2021, ketika Covid-19 bisa dikendalikan dan belajar kembali pada sistem tatap muka, maka banyak yang tidak biasa, hingga angka tinggal kelas pun meningkat.

Banyak tatanan kehidupan berubah termasuk pada orangtua, karena harus banyak beraktivitas di rumah, maka HP menjadi benda yang melalaikan, digunakan untuk menonton ataupun lainnya.

Dia juga menyorot adanya kenakalan remaja di Kota Payakumbuh seperti anak muda yang menghisap lem, hal itu sangat merugikan masa depan mereka. Seperti diketahui lem merupakan benda yang mengandung psikotropika, namun belum diatur undang-undang hukum pidana. Sehingga pihak berwajib belum bisa menangkap.

“Perbuatan negatif itu sangat berbahaya, bisa mengancam jiwa yang melakukannya,” kata Supardi. Dia mengkhawatirkan hancurnya satu generasi karena perbuatan tercela itu, ketika seseorang telah terpapar zat yang terkandung dalam lem, maka dia akan setengah gila.

Kondisi ini harus menjadi perhatian bersama melalui program penyuluhan keliling ini diharapkan masyarakat lebih peka dalam mengentaskan persoalan-persoalan sosial. Dia mengatakan, begitulah kondisi sosial yang terjadi pada tahun 2022, jika tidak dicarikan solusinya maka ini akan menjadi bom waktu dikemudian hari.

Persoalan ini tidak hanya tanggung jawab pemerintah saja, namun juga seluruh elemen masyarakat. Dia mengatakan, Payakumbuh merupakan daerah yang baik, banyak masyarakat yang masih memikirkan daerah, semoga cita-cita payakumbuh untuk menjadi kota yang lebih bermartabat bisa tercapai dengan sinergisitas masyarakat dan pemerintah. (rel)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Pemko Daftarkan Panitia Rakernas Apeksi Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

Tahun 2022, 90 SD dan 4 SMP di Pati Dapat Akreditasi