in

Suranto Ingin ‘Hidupkan’ Jalur Kereta Api Non-Aktif Untuk Wisata

Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah Sumbar berencana menggandeng Pemko Sawahlunto untuk memanfaatkan jalur KA non-aktif yang ada.

Salah satunya dengan menjalankan replika lok uap “Mak Itam” sebagai KA wisata, menyusuri jalur KA non-aktif di pinggir Danau Singkarak.

“Suasana dan pemandangan sepanjang jalur KA non-aktif, tampak indah. Jika disusuri sepanjang jalur KA non-aktif dapat kita jumpai pemandangan air terjun Lembah Anai, terowongan KA, jembatan tinggi, dan tentunya Danau Singkarak serta lubang bekas tambang batu bara,” sebut Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah Sumbar, Suranto.

Langkah pertama yang dilakukan pihaknya adalah melakukan pengawasan jalur KA non-aktif tersebut. Pengawasan itu diharapkan memunculkan keinginan memanfaatkan jalur KA non-aktif tersebut, untuk kepentingan transportasi darat yang memberikan harapan tumbuhnya pariwisata Sumbar.

“Apalagi jalur KA non-aktif dari Sawahlunto hingga Teluk bayur, yang pada masanya merupakan bagian dari prasarana untuk distribusi batubara merupakan bagian penting dari Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto (OCMHS) dengan terpilihnya Kota Sawahlunto sebagai warisan dunia. Upaya pengawasan ini kami lakukan sekaligus untuk men-support itu,” sambung Suranto.

Provinsi lain seperti Sumatera Utara, sebut Suranto, akan membangun jalur KA sampai ke Danau Toba. “Sementara Sumbar sudah punya jalur yang melewati Danau Singkarak, tinggal memperbaiki aja. Alhamdulillah, Pemko Sawahlunto udah support. Termasuk, mereka juga mau pinjam jembatan untuk ke arah Silo, yang saat ini udah rusak parah,” terangnya, Selasa (23/6/2020).

Suranto berharap pengawasan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan tersebut, mampu memberikan sedikit kontribusi di sektor pariwisata. (idr)

The post Suranto Ingin ‘Hidupkan’ Jalur Kereta Api Non-Aktif Untuk Wisata appeared first on Padek.co.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Kawal Pilkada Turunkan 2/3 Personel, Polda Sumbar Siap Awasi Politik Uang

Nasrul Abit & Indra Catri, Sah Bersatunya Pasisie dan Darek