in

Tak Ditemukan Penyakit Pada Hewan Kurban

Dari 700 ekor lebih sapi dan kambing yang dikurbankan di Kota Solok pada Idul Adha tahun ini, tidak ditemukan penyakit menular pada hewan kurban tersebut.

“Selama satu minggu jelang Idul Adha, kita juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap 700 lebih hewan kurban yang ada di Kota Solok, serta pada hari ini (Senin, red)  tim juga melakukan pendataan di lapangan, dan tidak ada ditemukan penyakit pada hewan kurban,” ujar Kepala Bidang Peternakan, Keswan, Kesmavet dan Perikanan, Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Solok, Amora, Senin (11/7).

Disebutkannya, pemeriksaan kesehatan ternak kurban terdiri dari Ante Mortem (sebelum disembelih), dan Post Mortem (setelah disembelih). Sebelumnya, Dinas Pertanian Kota Solok sudah menurunkan petugas untuk melakukan pemeriksaan sebelum sembelih terhadap kesehatan ternak kurban.

Pemeriksaan dilakukan di lokasi-lokasi kandang penampungan penjualan ternak kurban yang tersebar di Kota Solok. Pemeriksaan terdiri dari umur, asal ternak, dan identitas ternak lainnya, serta dilakukan pemeriksaan fisik ternak dan lingkungan kandang.

Hal itu dilakukan untuk memastikan tersedianya daging kurban yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal) dan menghindari pemotongan hewan yang sakit (penyakit menular dan Zoonisis yang dapat menular ke masyarakat).

“Kita menurunkan 20 orang petugas yang terbagi menjadi 6 tim, mulai dari pendataan, pemeriksaan dan sosialisasi,” tambahnya.

Selama pelaksanaan pemeriksaan Ante Mortem oleh petugas tidak ditemui Penyakit Zoonosis (Penyakit ternak yang menular ke manusia). Secara umum, menurut Amora, ternak yang ada di pedagang dalam kondisi sehat, gemuk-gemuk dan layak sebagai ternak kurban.

Kemudian untuk pemeriksaan setelah disembelih, dimulai tanggal 9 sampai dengan 11 Juli 2022, petugas mendatangi lokasi pemotongan hewan kurban di masjid dan mushala yang ada di Kota Solok. Pemeriksaan dilakukan setelah penyembelihan hewan.

Tujuan dari pemeriksaan ini yakni untuk mendeteksi dan mengeliminasi kelainan pada karkas, daging dan jeroan, serta memastikan apakah aman dan layak dikonsumsi.

Tak hanya itu, sebelumnya, Komisi III DPRD bersama Dinas Pertanian Kota Solok juga melakukan peninjauan langsung terhadap persediaan hewan kurban untuk Idul Adha 1443, Kamis (7/7). Peninjauan itu sekaligus memastikan stok hewan kurban yang tersedia bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).

Terkait PMK, Kepala Dinas Pertanian Kota Solok, Ikhvan Marosa menegaskan, seluruh hewan ternak yang ada di Kota Solok semuanya sudah dicek kesehatan untuk memastikan tidak terjangkit PMK.

Semenjak merebaknya penyakit tersebut, petugas sudah turun ke lapangan mengecek hewan ternak yang ada termasuk hewan ternak untuk kurban. Hingga kini, total sapi yang terpapar PMK di Kota Solok tercatat sebanyak 60 ekor.

Dari penanganan yang dilakukan, sebanyak 22 ekor sapi sudah dinyatakan sembuh. “Kalau dari hewan yang dikurbankan, sesuai pemeriksaan yang kita lalukan, tidak ada yang terjangkit PMK, lalu untuk  jenis ternak ruminansia lainnya belum ada laporan sebarannya,” terangnya.

Dalam pencegahan penularan, pihaknya meminta peternak dan pedagang untuk menjaga kebersihan kandang. Selain itu, secara rutin melakukan penyemprotan disinfektan. Dinas Pertanian juga menyediakan posko pelaporan kasus PMK di UPTD Simpang Ambacang, Kelurahan VI Suku. (frk)

What do you think?

Written by Julliana Elora

700 Paket Daging Qurban Dibagikan Warga

Hore, Bupati Ijinkan PTM 100 Persen