Tak ada satu pun hati yang ingin merasakan harap yang selama ini dihempaskan menjadikan rasa ini kembali merasakan patah. Memutuskan untuk saling meninggalkan pergi meninggalkan kisah kita. Perbedaan yang ada yang seharusnya menjadi penguat kisah kita nyatanya harus kita terima sebagai awal dari kisah kita. Yang selama ini dianggap kuat nyatanya memilih pergi ke lain hati karena keterbatasan yang tak sanggup dia terima. Bukankah setiap hubungan adanya untuk saling melengkapi dan mendewasa? Lantas mengapa harus ada saling meninggalkan dan pergi padahal hati ini tak rela melepaskan dia yang dicintai? Pada akhirnya rasa ini dibuat mengerti bahwa tidak ada gunanya kita memaksa dia tinggal dalam kisah ini karena bukanlah dia yang pantas dihadirkan dalam hati. Permasalahan yang ada saja dipilih dengan selesai meninggalkan lantas apa yang pantas lagi kita perjuangkan? Tak ada gunanya kita menyesali kepergian hati yang tak tulus bertahan mencintai. Patah hati yang hadir sekarang ini hanyalah sebuah pelajaran ada hati yang memang pantas kita lepaskan Karena memang tak pantas hati ini untuk memilihnya. Bagaimana tidak rintangan yang seharusnya dilewati bersama dan saling menguatkan lebih memilih untuk dia tinggalkan lalu apakah dia pantas kita sebut itu sebagai pilihan? Menyakitkan dan memilukan memang tak mudah bagi hati ini merelakan sebuah kepergian namun demikian tak pantas juga kita terlarut dalam genangan luka yang bukan pantas kita bahagiakan. hati ini hanya perlu disadarkan bahwa dia bukanlah sosok yang pantas untuk kita miliki dan kita perjuangkan dengan sepenuh hati. Biarlah berlalu kisahnya bersama hati itu yang tak bersiap menerima dengan setiap tidak sempurnanya kita. Karena dia tak lebih dari kisah pilu yang harus kita tinggalkan dari usainya masa lalu.
Tak Ada yang Rela dengan Kepergian Namun Demikian Bukan Berarti Bisa Terlarut dalam Kenangan yang Menyakitkan
Pada awalnya memang tak ada yang mudah bagi setiap hati untuk terbiasa sendiri setelah selama ini menjalani kisah bersama lantas tetiba ditinggalkan pergi. Yang selama ini hadir setiap hari nyatanya memilih meninggalkan hati ini terbenam dalam kisah yang harus usai menjadi sebuah kenang. Berjalan dalam ketanpaan, lelah dan memaksa untuk singgah pada sudut rindu yang nyatanya bukanlah lagi berkisah tentang hatimu. Tak mudah untuk menerima semua luka ini, kisah masa lalu yang dijalankan bersama dengan pahitnya harus kita akhiri dengan segala luka yang enggan untuk pergi. Kecewa pastinya kita hanyalah manusia biasa, namun demikian tak rela adanya hati yang sempat kita perjuangkan nyatanya bukanlah sosok yang pantas untuk kita bahagiakan. memilih meninggalkan dengan banyak kenangan memaksa rasa ini kembali tertatih menuju lain kebahagiaan. Sejatinya tak ingin lagi melangkah namun luka yang ada memaksa rasa ini kembali menjangkah walau merasakan lelah.
Bahwa Patah Hati Ini Ada Bukan Sekedar Karena Ada Rasa yang Pergi Namun Juga Melepaskan Kita dari Cinta yang Melukai
Iya, bagaimanapun kita harus menerimanya dengan lapang hati walau sulit untuk kembali kita mulai kisahnya seorang diri. Namun demikian akhirnya kita menyadari bahwa kepergiannya dari hati menunjukkan bahwa dia bukanlah yang pantas untuk berjuang bersama kita di masa depan meraih kebahagiaan. Masalah saja dia pilih untuk terselesaikan dengan meninggalkan sebuah rasa lantas apa yang lagi pantas alasan bagi kita untuk memperjuangkannya? Memang sakit namun tak bisa juga kita sesali, hati ini juga harus melangkah lagi bukan hanya terpaku dalam luka lama yang menyayat hati. Menyadari bahwa akhirnya patah hati ini sejatinya melepaskan kita dari cinta yang salah, yang tidak ingin berjuang bersama merasakan lelah. Biarkan dia pergi mencari bahagianya sendiri toh kita pun juga tak ingin berjuang bersama hati yang tak tulus mencintai. Biarkan hati ini dibiarkan melangkah sendiri terlebih dahulu daripada harus kembali merasakan ditikam tajamnya sembilu. Biarlah rasa sakit akan patah hati ini melukai asalkan kita tidak terjebak dalam rasa yang sejatinya tak pernah mencintai. Hati ini hanya memerlukan cinta yang bersiap dengan kebahagiaan bukannya malah usai berlarut dalam kisah yang menyakitkan.
Kita Terkadang Sulit Untuk Menerima Namun Demikian Bukan Berarti Kehilangan yang Ada Membiarkan Hati Ini Terlarut dalam Luka
Tak lain bahwa apa yang sekarang ini kita rasakan adalah sesuatu yang menyakitkan namun tidak untuk kita sesali. Untuk apa kita berlarutan dalam kisah yang menyakitkan bukankah kita pantas mendapatkan kebahagiaan. Biarkan dia usai sebagai kisah yang tak tersampaikan, mencintai sejatinya adalah tentang mengahdirkan kebahagiaan bukan kebohongan berujung dengan luka. Hanya saja mungkin wadah dari kebaikan itulah yang tak mudah untuk kita terima. Namun demikian kita tak boleh terlarut dalam genangan luka yang hanya menghempaskan kita kedalam genangan lara. Semakin kita menyesali maka semakin kita tak bisa melangkah dari masa lalu yang menyayat hati. jadi untuk apa kita menyesali sedangkan hati ini tak pernah dia jadikan pilihan dalam hati. Bila pada akhirnya kita harus dipisahkan maka sejatinya harus kita terima sebagai keikhlasan menerima bahwa bukanlah dia yang terbaik untuk kehidupan kita.
Sejatinya hati ini hanya perlu untuk merasakan dicintai bukannya pahit akan luka yang harus diterima dalam hati. Jika kelak memang saling membahagiakan maka Tuhan selalu punya caranya untuk mempersatukan, namun bila apa yang kita anggap sebagai bahagia nyatanya hanya menyisakan luka maka biarlah patah hati ini yang menyegerakan luka ini selesai agar tak terlarut dalam cinta yang salah. Ingatlah hati ini pantas merasakan kebahagiaan bukannya luka yang lambat laun semakin menyakiti perasaan.
kamu juga bisa menulis karyamu di vebma,dibaca jutaan pengunjung,dan bisa menghasilkan juta rupiah setiap bulannya,