in

Tata Kampuang Guo lewat Program Hibah Bina Desa

Herisajani: Program Ini Bisa Menstimulan Instansi Lain

Kampuang Guo, Kelurahan Kuranji, Kecamatan Kuranji, Padang, mulai semakin tacelak. Daerah dengan objek wisata Air Terjun Lubuk Tampuruang itu, kini mulai tertata lewat keberadaan fasilitas listrik dan jalan semakin membaik. Politeknik Negeri Padang (PNP) lewat Program Hibah Bina Desa (PHBD) 2017-nya, ikut ambil bagian dalam penataan kawasan ini.

Melalui PHBD tahun 2017 itu, enam mahasiswa angkatan 2015 PNP masing-masing bernama Vicko Haditya Nugraha, Dwi Annisa Rahmi, Miftahur Rizqi, Abdi Hidayat, Fajri Buriman dan Anggi Novri Watman, plus dosen pembimbing, menggulirkan sejumlah program yang ditujukan untuk meningkatkan kondisi sosial dan ekonomi Kampuang Guo.

Di antara, program itu adalah peningkatan kualitas jalan setapak menuju objek wisata Air Terjun Lubuk Tampuruang, serta melakukan sejumlah penataan, seperti membangun gazebo dan membuat plang nama objek wisata ini. Di samping itu, juga pembangunan penerangan jalan dan perbaikan PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) Kampuang Guo.

”PHBD sendiri merupakan program Kemenristekdikti guna mengembangkan soft skills dan hard skills mahasiswa, serta mampu membangkitkan, menumbuhkan dan mengembangkan kedua dimensi keterampilan tersebut. Ya, salah satu pengembangan soft skills lewat tugas atau program pemberdayaan masyarakat desa seperti dilakukan di Kampuang Guo ini,” terang dosen pembimbing Herisajani ST M.Kom kepada Padang Ekspres, kemarin (11/8).  

Dia menambahkan, program ini merupakan proyek stimulan yang diharapkan dapat mengundang pihak lain untuk berpartisipasi karena dananya terbatas. ”Lewat PHBD ini, kita mengajak Dinas Pariwisata, masyarakat dan jurusan lain di PNP bisa menyukseskan kegiatan ini dan melakukan percepatan pembangunan objek wisata Air Terjun Lubuk Tampuruang,” terang dia.

Dia menyebut, selama pelaksanaan program ini mendapat respons positif dari masyarakat. Tak kurang 50 orang per minggunya, warga ikut bergotong royong. Dengan sendirinya, meningkatkan nilai pekerjaan tersebut lebih dari anggaran tersedia. Warga turut menyumbang tenaga, konsumsi dan sebagian material.

”PHBD ini sudah berjalan III tahap. Pertama, pembangunan jembatan dan peningkatan PLTMH, serta penyebaran benih ikan gariang di Kampuang Guo. Tahap II, pembangunan gerbang dan gazebo. Terakhir, pembangunan jalan dan lampu jalan,” ujar dosen Jurusan Teknik Listrik itu. Kemenristek Dikti sendiri mengalokasikan anggaran PHBD ini sebesar Rp 40 juta. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Konsumen Takut Banyak Penipuan

LIPI-Kemenkeu Bentuk Forum Profesor Riset