in

Tenggelam di Embung, Petani Meninggal

Jumat, 19 Juli 2019 10:38 WIB

SIGLI – Syarifuddin (67), warga Gampong Cot Weng, Kemukiman Bengga, Kecamatan Tangse, Pidie, Kamis (18/7) sekitar pukul 16.00 WIB, ditemukan meninggal di Embung Meunasah Blang, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie. Lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai petani itu sebelumnya tenggelam sekitar pukul 15.00 saat menjaring ikan bersama dua temannya di embung tersebut. Syarifuddin tenggelam diduga karena tidak bisa berenang.

Kapolres Pidie, AKBP Andy NS Siregar SIK, melalui Wakapolres, Kompol Iskandar SEAk, kepada Prohaba, Kamis (18/7), menjelaskan, Syarifuddin bersama dua rekannya, Ridwan (60) nelayan asal Gampong Mamplam dan Kari (65) warga Bengga, Kecamatan Tangse, datang ke Embung Meunasah Blang untuk menjaring ikan. Sesampai di sana, mereka langsung masuk ke embung untuk menjala ikan. 

Namun, Syarifuddin terlalu masuk ke tengah embung yang diperkirakan dalam tersebut. Karena itu, dalam hitungan menit tubuh Syarifuddin hilang dari permukaan air embung. Syarifuddin langsung tenggelam karena tidak bisa berenang. Melihat hal itu, kedua rekan Syarifuddin berusaha mencari korban. Tapi, upaya mereka  tak membuahkan hasil. Sehingga, Ridwan dan Kari akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Simpang Tiga.

Mendapat laporan itu, anggota Polsek Simpang Tiga bersama personel Koramil setempat langsung bergerak ke lokasi embung dan kemudian mencari korban secara manual yaitu menggunakan jaring ikan. Setelah dicari sekitar satu jam, akhirnya anggota Koramil Simpang Tiga menemukan jasad Syarifuddin di dasar embung. 

Lalu, jenazah korban langsung dievakuasi ke RSU Tgk Chik Di Tiro Sigli untuk divisum. “Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, di tubuh korban tidak ditemukan bekas tanda-tanda penganiayaan dan kekerasan. Setelah itu, jenazah korban diserahkan ke pihak keluarganya,” demikian Wakapolres Pidie, Kompol Iskandar SEAk.(naz)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Respon Gus Dur saat Disarankan Mundur dari Kursi Presiden

Gus Miftah Ungkap Tiga Guru Dibalik Kesuksesan Dakwahnya