Banda Aceh – Teuku Ryo Rosmanda Parasamia (22) dinobatkan dan Maghfirah Mukammil (18) dinobatkan sebagai Agam dan Inong Banda Aceh pada malam penobatan di AAC Dayan Dawood Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Jumat (7/4/2017).
Teuku Ryo merupakan mahasiswa Teknik Pertambangan Unsyiah. Sedangkan Maghfirah mahasiswi Akuntansi di Fakultas Ekonomi Unsyiah. Keduanya terpilih setelah mengalahkan masing-masing 15 finalis Agam dan Inong pada malam penobatan tersebut.
Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan oleh asisten II Setdakota Banda Aceh, Iskandar Ssos, mengharapkan, Agam-Inong Banda Aceh terpilih dapat mempromosikan seni, budaya, dan pariwisata Banda Aceh kepada wisatawan.
“Pemerintah kota Banda Aceh saat ini telah menjadikan kebudayaan dan pariwisata sebagai sektor unggulan, karena Banda Aceh merupakan pintu gerbang masuknya wisatawan ke Aceh,” ujarnya.
Ia menambahkan, berbagai sarana dan prasarana telah dibenahi untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan. Oleh karena itu Agam dan Inong Banda Aceh harus berperan aktif menampilkan keanekaragaman budaya yang ada di kota ini. “Sedapat mungkin bisa mempromosikan di tingkat nasional dan internasional,” harapnya.
Duta wisata diharapkan menginformasikan kepada wisatawan mengenai penerapan syariat Islam bukan untuk menghakimi wisatawan. Syariat Islam dijadikan sebagai daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke daerah ini. Duta wisata harus mejelaskan kepada wisatawan bahwa syariat Islam bukanhal yang menakutkan. Tapi hukum syariah justru dapat melindungi non muslim.
Illiza menuturkan, duta wisata juga harus dapat menjadi insiprator dan motivator bagi generasi muda lainnya untuk menjaga adat dan budaya. Selama ini keunikan keunikan Banda Aceh telah banyak terkontaminasi dengan budaya-budaya luar.
Sayed Fauzan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banda Aceh, menjelaskan, malam penobatan kali ini mengambil tema “10 Years Decade of Dedication”. Sebab, kali ini merupakan pemilihan duta wisata ke 10 yang diadakan setiap tahunnya untuk mengajak para pemuda berdedikasi untuk kota ini.
Sayed mengatakan sejak 1 hingga 10 Maret telah dibuka pendaftaran dan ada 80 pendaftar. Mereka diseleksi dengan tes berbagai bidang seperti pengetahuan tentang agama, psikologi, dan bahasa Inggris.
“Dari hasil seleksi tersebut, terpilihlah 15 pasang Agam Inong dan mereka telah dikarantina dari tanggal 5 sampai 7 maret di hotel Grand Aceh hingga bersaing lagi di malam penobatan ini,” imbuhnya.
Pada malam penobatan ini, 15 pasang Agam–Inong dikerucutkan lagi menjadi 5 pasang untuk bersaing memperebutkan juara utama. Mereka diuji langsung di atas panggung oleh dewan juri dengan pertanyaan yang diundi.
Dari hasil uji tersebut, terpilihlah Teuku Ryo Rosmanda Parasamia dan maghfirah Mukammil sebagai pasangan Agam-Inong Banda Aceh 2017.
Posisi 2 diraih oleh Muhammad Yasir dan Mora Maghfirah.
Peringkat ke 3 didapat oleh pasangan Imam Arif Munandar dan Desy Permata Sari. Pasangan Nudzran Yusya` dan Inong Farahdina di posisi 4. Peringkat 5 diterima oleh Muhammad Nasar K dan Lula Amalia.
Sedangkan juara favorit oleh Rahmat dan Cut Jannat Andani berdasarkan like instagram dan online challenge.
[Perel]