in

Tiga Perguruan Tinggi Indonesia dan Ethiopia Perkuat Peran Global

Perguruan tinggi sangat penting meningkatkan pembangunan internasional melalui program kampus dan akademis. Apalagi banyak tantangan yang dihadapi dunia global saat ini yang memerlukan komitmen dan kontribusi nyata dunia kampus.

Untuk itu, tiga perguruan tinggi Indonesia dan Ethiopia yaitu Universitas Harambee, Universitas Budi Luhur dan Universitas Merdeka Malang sepakat meningkatkan hubungan dan kerja sama.

Kesepakatan itu terungkap dalam forum Indonesia-Ethiopia Higher Education bertajuk “Higher Education for the International Development”, yang diselenggarakan secara hybrid oleh Kedutaan Besar RI Addis Ababa, di aula KBRI Addis Ababa, Jumat (7/10).

Ketiga perguruan tinggi kedua negara juga akan meningkatkan hubungan dan kerja sama untuk kepentingan bilateral Indonesia dan Ethiopia serta pembangunan global.

Founder dan CEO Universitas Harambee, Feyissa Ararssa bahkan berencana akan ke Indonesia akhir pekan depan (15/10) bertemu dengan partner kerja di Indonesia sekaligus menghadiri Trade Expo Indonesia (TEI) 2022.

Dalam forum tersebut hadir Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika Al Busyra Basnur, Duta Besar non-residen Ethiopia untuk Indonesia Prof. Dr. Fekadu Beyene, Rektor Universitas Budi Luhur, Dr. Wendi Usino, Presiden Universitas Harambee Dr. Habtamu Teka, Kepala Biro Kerja Sama dan Inovasi Universitas Merdeka Malang Andini Risfandini dan Founder/CEO Universitas Harambe Feyissa Ararssa.

Duta Besar Al Busyra Basnur mengatakan bahwa forum pendidikan tinggi Indonesia-Ethiopia ini merupakan kedua kalinya diadakan KBRI Addis Ababa. Sebelumnya, pada 10 Mei 2022 sebanyak 18 perguruan tinggi Indonesia dan Ethiopia ikut serta dalam forum serupa.

Forum tersebut bertujuan untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama perguruan tinggi Indonesia dan Ethiopia dan peran global mereka.

Saat ini terdapat 23 Memorandum of Understanding (MoU) antara perguruan tinggi Indonesia dengan Ethiopia. Tahun 2021 saja, ditandatangani 17 MoU antar perguruan tinggi kedua negara.

Sementara itu pada Sabtu (8/10), hampir tiga jam Al Busyra berbincang dengan lebih dari 100 mahasiswa Indonesia dari sekitar 30 perguruan tinggi di Indonesia melalui zoom meeting.

Dia bicara tentang bagaimana mempersiapkan diri sebagai pemain global di masa depan. “Generasi muda membutuhkan itu,” imbuhnya dalam rilis yang diterima Padang Ekspres.

Diplomat berdarah Minang itu juga mengajak para mahasiswa untuk berbicara tentang Ethiopia dan apa saja  peran KBRI di Addis Ababa. Pada sesi tanya jawab, sebanyak 10 mahasiswa yang berhasil menjelaskan tentang itu, Al Busyra memberikan hadiah buku karyanya berjudul “Ethiopia, Do What To Do Ambassador”.(rel)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Pertama di Sumbar! SMPN 4 Padangpanjang Laksanakan PTS Pengawasan Online

Hal Kecil Bagi Andre Rosiade Tuntaskan Pembangunan Stadion Utama