Jakarta (ANTARA News) – Pelatih tim nasional U-19 Indra Sjafri menyebut anak-anak asuhnya tidak bermain maksimal saat melawan Vietnam di Grup B Piala AFF U-18 di Yangon, Myanmar, Senin, yang mengakibatkan mereka kalah dengan skor 0-3.
“Pertandingan ini di luar dugaan saya. Pertahanan dan organisasi para pemain kurang maksimal,” ujar Indra, dikutip dari pernyataannya kepada tim media Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang diterima di Jakarta, Senin.
Dia mengakui timnas U-19 memang mengubah rencana permainan beberapa jam sebelum pertandingan versus Vietnam karena pencetak “hattrick” di laga kedua versus Filipina Feby Eka Putra mendadak demam.
Namun, keadaan di lapangan ternyata tak sesuai rencana. Bahkan di babak kedua, Indra menggeser Egy Maulana, yang mengisi pos sayap kanan, menjadi penyerang tengah karena penyerang yang diturunkan Hanis Saghara dianggap tidak bermain baik.
“Namun ternyata anak-anak juga belum bisa membongkar pertahanan lawan. Kami akui Vietnam memang bermain lebih baik di laga ini,” kata dia.
Sementara terkait kondisi kiper Muhammad Riyandi yang cedera, pelatih yang membawa Indonesia juara Piala AFF U-19 tahun 2013 ini menyebut pemainnya itu masih menjalani pemeriksaan dan belum diketahui harus absen berapa lama.
Setelah kalah dari Vietnam, im nasional U-19 Indonesia pun langsung fokus ke laga terakhir di Grup B kontra Brunei Darussalam pada Rabu (13/9).
“Kami wajib menang di laga melawan Brunei Darussalam demi lolos ke semifinal,” tutur sayap timnas U-19 Egy Maulana.
Ada pun Indonesia saat ini berada di posisi ketiga klasemen sementara Grup B Piala AFF U-18 2017, di bawah Vietnam di peringkat pertama dan Myanmar sebagai “runner up”.
Indonesia dan Myanmar sejatinya berpoin sama yaitu enam poin dari tiga laga. Namun, Myanmar bisa membuat enam gol lebih banyak dibandingkan Indonesia setelah di laga ketiganya, Senin (11/9), berhasil menaklukkan Brunei Darussalam dengan skor 7-0.
Indonesia masih berpeluang lolos ke semifinal Piala AFF U-18 sebagai “runner up” grup. Syaratnya, timnas U-19 harus bisa menaklukkan Brunei Darussalam dengan selisih skor lebih dari enam gol di laga terakhirnya yang dilangsungkan Rabu (13/9) mulai pukul 15.30 WIB.
Hal ini perlu dilakukan untuk berjaga-jaga jika di pertandingan selanjutnya, di hari yang sama mulai pukul 19.30 WIB, tuan rumah Myanmar bisa menaklukkan Vietnam. Akan tetapi, jika Myanmar kalah dari Vietnam, Indonesia hanya perlu menang dari Brunei Darussalam untuk lolos, berapapun selisih skornya.
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2017