MEDAN (Berita): Pada Maret 2017, Negara Tiongkok merupakan pangsa ekspor terbesar Sumatera Utara dengan nilai ekspor mencapai 109,72 juta dolar AS disusul Amerika Serikat 98,32 juta dolar AS dan India 55,11 juta dolar AS.
Ekspor ke Tiongkok, Amerika Serikat dan India berupa lemak dan minyak hewan/nabati, karet dan barang dari karet, berbagai produk kimia, bahan kimia organic, kopi, the dan rempah-rempah. “Ketiga negara itu merupakan pangsa ekspor terbesar Sumut,” kata Syech Suhaimi, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara kepada Berita Kamis (11/5).
Ia menjelaskan selain tiga negara tadi, Mesir dan Afrika Selatan untuk kawasan Afrika, nilai ekspornya juga tinggi yakni Mesir 15,46 juta dolar AS dan Afrika Selatan 28,80 juta dolar AS. Negara utama lainnya yang mempunyai pangsa ekspor terbesar adalah Jepang dengan nilai 50,32 juta dolar AS, Kamboja 26,49 juta dolar AS, Belanda 23,36 juta dolar AS, Pakistan 22,62 juta dolar AS dan Rusia 21,56 juta dolar AS.
Suhaimi mengatakan nilai ekspor melalui pelabuihan muat di wilayah Sumut pada Maret 2017 mengalami kenaikan dibandingkan Pebruari 2017 yaitu dari 763,86 juta dolar AS menjadi 831,16 juta dolar AS atau naik 8,81 persen. “Dibandingkan dengan Maret 2016, ekspor Sumut mengalami kenaikan sebesar 47,20 persen,” katanya.
Secara akumulasi pada Januari-Maret 2017 dibanding periode sama tahun 2016, komoditi lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15), karet dan barang dari karet (HS 40) dan berbagai produk kimia (HS 38) mengalami kenaikan ekspor yaitu masing-masing sebesar 257,70 juta dolar AS (38,52 persen), 209,31 juta dolar AS (94,57 persen) dan 75,44r juta dolar AS (57,07 persen). “Secara umum, selama Januari-Maret 2017 dari 10 golongan barang (HS 2 digit) mapu memberikan konstribusi sebesar 91,69 persen terhadap total ekspor Sumut,” katanya.
Ia menyebut peningkatan terbesar ekspor Sumut Maret 2017 terhadap Pebruari 2017 terjadi pada golongan karet dan barang dari karet (HS 40) sebesar 61,23 juta dolar AS (49,45 persen). Komoditi lainnya yang mengalami kenaikan adalah tembakau (HS 24) sebesar 12,42 juta dolar AS (65,71 persen) diikuti ikan dan udang (HS 03) sebesar 5,65 juta dolar AS (34,98 persen). Komoditi lainnya mengalami kenaikan ekspor di bawah 5 juta dolar AS.
Menurutnya, penurunan nilai ekspor terbesar terjadi pada golongan lemak dan minyak hesan/nabati (HS 15) sebesar 9,54 juta doalr AS (-2,90 persen). Komoditi lainnya yang mengalami penurunan adalah berbagai produk kiia (HS 18) sebesar 7,25 juta dolar AS (-10,18 persen) dan kopi, the, rempah (HS 09) sebesar 2,27 juta dolar AS (-5,64 persen). (wie)