in

Tiongkok Persempit “Gap” Militer dengan AS

Kebangkitan kekuatan militer Tiongkok yang amat cepat, membuat dunia terperangah. Walau anggaran militer Tiongkok kalah jauh dari AS, kini kekuatan militer terbesar di dunia itu bisa mempersempit kesenjangan dengan kekuatan militer AS.

EIJING – Militer Tiongkok pada Kamis (9/3) malam mengumumkan bahwa mereka mulai mengoperasionalkan jet tempur siluman generasi terbaru, J-20, terhitung mulai Jumat (10/3) kemarin. “Dengan dioperasionalkannya pesawat tempur itu, diharapkan bisa memperkecil kesenjangan kekuatan militer dengan Amerika Serikat (AS),” demikian ungkap pejabat senior Angkatan Laut Tiongkok. “AL Tiongkok juga ingin jadi kekuatan maritim nomor satu,” imbuh dia.

Presiden Tiongkok, Xi Jinping, saat ini memang ingin melakukan modernisasi di seluruh jajaran militernya yang merupakan kekuatan militer terbesar di dunia. Selain modernisasi, mereka juga membuat inovasi dalam penciptaan teknologi seperti pembuatan misil antisatelit serta kapal selam paling canggih secara mandiri.

Jet tempur J-20 dipertunjukkan untuk pertama kalinya dihadapan publik saat pameran dirgantara Zhuhai pada November lalu. Proyek pembuatan jet siluman ini sendiri mulai terendus sejak 2010 lalu.

Hingga saat ini masih belum diketahui apakah jet tempur siluman J-20 ini bisa menyamai performa jet tempur F-22 Raptor atau jet tempur terbaru F-35 milik AS. Selain J-20, Tiongkok pun diketahui sedang membangun jet tempur lainnya yaitu J-31 yang sempat diumumkan pada pameran dirgantara Zhuhai 2014.

“Tiongkok berharap J-31 yang saat ini dalam tahap pembangunan, bisa menandingi dengan pesawat siluman F-35 buatan AS dalam pangsa pasar internasional,” demikian lapor media Tiongkok lainnya.

Kekuatan Maritim

Selain kekuatan dirgantara, Tiongkok juga saat ini fokus dalam pengembangan kekuatan maritim. Kekuatan Angkatan Laut Tiongkok amat intens dalam beberapa bulan belakangan. Sejumlah laksamana baru dipromosikan untuk memegang komando, kapal induk pertama Tiongkok, Liaoning, mulai menjelajahi lautan dan unjuk gigi dekat dengan Taiwan, dan sejumlah kapal perang Tiongkok pun bermunculan dari sejumlah galangan.

Saat Presiden AS, Donald Trump, berjanji akan menggelontorkan dana bagi pembangunan kapal-kapal perang dan mulai mengusik Tiongkok terkait isu konflik seperti Taiwan dan sengketa di Laut Tiongkok Selatan (LTS) dan Laut Tiongkok Timur (LTT), justru Tiongkok sudah memperpendek kesenjangan kekuatan maritim dengan Angkatan Laut AS.

Menurut wakil kepala staf AL Tentara Pembebasan Rakyat, Wang Weiming, kepada kantor berita Xinhua di sela-sela sidang tahunan parlemen, Tiongkok saat ini juga sedang mempercepat pengembangan korps marinirnya untuk mengantisipasi bertambahnya kapal perusak dan frigat yang akan dipergunakan untuk patroli di kawasan lautnya serta menjaga wilayah udara mereka.

“Kami akan mencegat setiap pesawat yang masuk tanpa diundang ke wilayah udara kami dan mengikuti setiap kapal militer yang masuk dalam wilayah yang jadi tangung jawab kami,” kata Weiming. “Para pelaut kami akan terus waspada dan harus bisa menghadapi situasi darurat setiap waktu,” imbuh dia.

Ditambahkan oleh Weiming bahwa kapal induk ke-2 Tiongkok yang keseluruhannya diproduksi di dalam negeri, saat ini sedang menunggu proses pemasangan komponen-komponennya dan para pakar memperkirakan kapal induk ini sudah bisa beroperasi sekitar 2020.

“Kekuatan maritim nomor satu harus diperlengkapi oleh sistem persenjataan nomor satu pula,” komentar pejabat senior AL Tiongkok, Li Yanming. “Pembuatan persenjataan AL harus memiliki kuantitas dan kualitas yang lebih baik, baik dalam segi capaian dan fungsinya,” imbuh dia.

Sementara itu menurut wakil komando kawasan timur Tiongkok, Wang Huayong, saat ini kekuatan militer Tiongkok hanya untuk misi pertahanan karena masih ada keterbatasan dan kelemahan. “Kapal induk kita masih dalam tahap pelatihan dan pelatihan. Marinir kita masih lemah serta jumlah dan kualitas kapal-kapal perang kita masih belum memadai,” kata Huayong.

Salah satu keterbatasan dalam pengembangan kekuatan militer Tiongkok adalah dalam segi anggaran. Pada sesi pembukaan sidang parlemen lalu, anggaran belanja militer akan mengalami kenaikkan sebanyak 7 persen saja hingga total nilainya mencapai 151,12 miliar dollar AS. 

Anggaran militer Tiongkok ini ternyata hanya seperempat dari anggaran belanja militer AS saja dan semua itu harus bisa mengakomodasi kekuatan militer Tiongkok yang saat ini merupakan kekuatan militer terbesar di dunia. Rtr/I-1

What do you think?

Written by virgo

​Cowok Bola itu Setia. Begadang Saja Rela, Apalagi Cuma Jagain Kepercayaan Kamu

Ishak Mekki Luncurkan Sriwijaya Expo