Belum juga tayang di bioskop, film Beauty and the Beast sudah kena boikot. Setelah di Rusia, muncul gerakan boikot terhadap film tersebut dari pemuka agama Kristen di Amerika Serikat karena konten gay di dalam film itu. Melansir Reuters, tokoh agama Kristen Franklin Graham dari Billy Graham Evangelistic Association menulis sebuah petisi untuk memboikot film yang dibintangi Emma Watson tersebut.
Graham menulis petisi dan menyebarkannya melalui akun media sosial Facebook sejak Kamis lalu. Hingga Senin (6/3) pagi waktu Indonesia, petisi tersebut sudah disebar lebih dari 95 ribu kali dan disukai oleh lebih dari 55 ribu orang. “Disney berusaha menyisipkan agenda LGBT kepada hati dan pikiran anak-anak Anda, berhati-hatilah!” tulis Graham melalui akun facebooknya. Graham juga menyebut bahwa Disney berusaha menanamkan dan membiasakan gay sebagai bagian dari gaya hidup modern.
Awal pekan ini, sutradara film tersebut, Bill Condon mengatakan kepada majalah gay Inggris Attitude bahwa film itu akan memiliki karakter gay yang diwakili oleh LeFou. LeFou adalah sahabat karib tokoh antagonis Gaston. Dan rupanya, LeFou punya hasrat terpendam terhadap sahabatnya itu. Karakter ini disebut yang pertama kali ada dalam film Disney.
Walt Disney, sebagai rumah produksi yang menghasilkan konten berbasis keluarga, belum bersedia memberikan tanggapan atas boikot tersebut. “Saya berharap umat Kristiani di mana pun akan mengatakan ‘tidak’ pada Disney,” kata Graham. Film Beauty and the Beast dijadwalkan akan tayang pada 16 Maret di Amerika Serikat. Film ini dibintangi oleh Emma Watson sebagai putri Belle yang jatuh cinta kepada ‘monster’.
Menurut sejumlah analis film, adaptasi live-action film ini akan sanggup meraup pendapatan hingga US$100 juta di Amerika Utara pada akhir pekan perdananya. Sebelumnya gelombang penolakan film ini datang dari Pemerintah Rusia. Pemerintah Rusia dilaporkan sedang mempertimbangkan apakah mereka harus melarang penayangan. Rusia punya aturan yang dirilis pada 2013 untuk menentang ‘propaganda homoseksual.’
Pemerintah Rusia saat ini masih menginvestigasi apakah konten film itu melanggar aturan, terutama terkait dengan keberadaan karakter gay di dalamnya.
LOGIN untuk mengomentari.