in

Tonjolkan Keragaman di Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2017 diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) karena beberapa peserta berasal dari luar kota. Kegiatann rutin tahunan ini diharapkan juga mampu menaikkan lamanya wisatawan tinggal di DIY.

Harapan ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata DIY, Aris Riyanta, karena pada bulan Februari terbilang bulan dengan kunjungan wisatawan yang sedikit dibandingkan dengan bulan-bulan lain.

“Kemarin, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, minta lamanya tujuh hari dengan segala konsekuensi. Ada bazar dan kuliner. Ini merupakan satu kalender wisata yang ada di bulan Februari. Atraksi seni budaya biasanya setelah Maret justru ini mendukung karena kondisnya low season,” kata Aris.

Ketua pelaksana Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2017, Lie Sioe Fen, mengatakan tahun ini Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta digelar dengan beberapa tambahan agenda. Sesuai misi awal, pekan budaya ini menonjolkan keragaman budaya yang ada di Yogyakarta. “Garis besarnya sama, ada tambahan sedikit. Misalnya, ada belajar membatik pemuda Tionghoa. Kami munculkan keberagaman budaya akulturasi,” katanya.

Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan perayaan dan ucapan syukur untuk menyambut datangnya musim semi, yaitu tradisi yang dirayakan oleh etnis Tionghoa di seluruh dunia. Tahun ini, perayaan Tahun Baru Imlek 2568 jatuh pada 28 Januari lalu.

Pemersatu Bangsa

Dalam rangkaian tahun baru Imlek, digelar Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta bertemakan “Budaya Sarana Pemersatu Bangsa”. Kegiatan yang dilaksanakan pada 5–11 Februari 2017 ini dipusatkan di Kampung Ketandan Yogyakarta. Berbagai aktivitas, seperti bazaar, atraksi liong samsi, wayang po tay hee, karnaval/kirab budaya, Jogja Dragon Festival VI, dan berbagai macam acara hiburan lainnya.

Sebagai bentuk dukungan pada Yogyakarta sebagai kota budaya dan pariwisata, tolak angin Sido Muncul kembali ikut mendukung kegiatan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta XII untuk yang kesembilan kalinya. Untuk lebih mengenalkan produk-produknya pada pekan budaya ini, Sido Muncul membuka stan penjualan selama kegiatan berlangsung di Kampung Ketandan, Yogyakarta.

Produk-produk yang ditampilkan adalah tolak angin cair, tolak angin flu, tolak linu herbal, kuku bima herbal, tolak angin anak, permen tolak angin, permen jahe wangi, permen kunyit asam, kuku bima energi, susu jahe, kopi jahe Sido Muncul, kuku bima kopi ginseng, alang sari plus dan produk yang baru saja diluncurkan yaitu colamilk serta produk unggulan lain.
n SM/N-3

What do you think?

Written by virgo

Banjir dan Longsor di Kintamani, 12 Warga Tewas

Resmikan Kampung Wisata Al-Munawar, Alex Noerdin Imbau Warga Sekitar Jaga Keamanan