in

TPID Sumsel jaga kelancaran pasokan kebutuhan pokok jelang akhir tahun

Palembang (ANTARA) – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Selatan menjaga kelancaran pasokan kebutuhan pokok untuk mengantisipasi lonjakan permintaan yang kerap terjadi menjelang akhir tahun.

Koordinator TPID Sumsel (Kepala BI Sumsel) Hari Widodo di Palembang, Senin, mengatakan, timnya telah melakukan pemetaan untuk mengantisipasi hal tersebut dengan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait.

“Semua terlibat, ada Pemerintah Provinsi, Kepolisian hingga asosiasi,” kata Hari setelah acara High Level Meeting TPID Sumsel “Perkembangan inflasi dan Koordinasi Ketersediaan Pasokan Pangan jelang HKBN Batak 2021 dan Tahun Baru 2022”.

Sejauh ini, angka inflasi Provinsi Sumatera Selatan terbilang terkendali yakni 0,4 persen (month-to month), 0,98 persen (year to year) dan 1,4 persen (year to date).

Berdasarkan survei BI beberapa waktu lalu, inflasi tahun 2021 diperkirakan akan bias ke bawah yakni di kisaran 2,0 persen.

Kondisi ini dipengaruhi oleh adanya pandemi COVID-19, yang membuat kalangan menengah ke atas dan menengah ke bawah masih menahan pengeluarannya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemprov Sumsel Supriyono mengatakan pihaknya memastikan stok pangan terjamin untuk menghadapi momen Natal dan Tahun Baru.

Kebutuhan pokok seperti beras tersedia untuk enam bulan ke depan karena stok di gudang Bulog terdapat 29 ribu ton, gula pasir 192 ton, terigu 25 ton, daging beku 29 ton.

Namun, jika terjadi lonjakan harga yang berimbas dengan kenaikan harga, maka pemprov bekerja sama dengan Bulog akan menggelar operasi pasar.

“Kami sudah merencanakan operasi pasar untuk minyak goreng untuk menekan kenaikan harga di sembilan titik, yang mulai dilakukan pada 23 Desember 2021 di Palembang,” kata dia.

 

What do you think?

Written by Julliana Elora

Demokrasi Berbiaya Tinggi Penyebab Birokrasi Bobrok

Jabat Ketua DPW Gema Keadilan Sumsel, Syaiful Padli Bidik Suara Pemilih Pemula