in

UE Tolak Jadi Mediator

Uni Eropa belum mempunyai agenda pembahasan tentang keinginan Katalonia merdeka dari Spanyol.

BRUSSELS — Krisis konstitusi di Spanyol telah membuat negara-negara Eropa prihatin. Meski begitu, Uni Eropa (UE) tidak akan ikut campur atas keinginan Katalonia untuk lepas dari Spanyol dan menyebut masalah ini sebagai urusan dalam negeri. UE pun menolak memediasi.

Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk, mengatakan pihaknya belum akan menggelar sebuah diskusi terkait keinginan Katalonia merdeka dari Spanyol. UE bahkan menilai langkah pemerintah daerah Katalonia dengan membuat Madrid marah adalah kesia-siaan.

“Diskusi mengenai ini tidak ada dalam agenda kami. Kami semua punya emosi, opini, dan penilaian masing-masing. Tetapi, pembicaraan secara resmi mengenai persoalan ini tidak ada dalam ruang lingkup intervensi UE,” kata Tusk, seperti dikutip Reuters, Jumat (20/10).

Tusk juga memastikan UE tidak akan membantu memediasi. Krisis konstitusi hanya bisa diselesaikan antara Madrid dan Barcelona. Katalonia beribu kota Barcelona dan merupakan salah satu wilayah paling makmur di negara Matador. “Seluruh negara anggota UE sudah memahami, tidak ada ruang bagi mediasi semacam itu,” kata Tusk.

Sikap UE sejalan dengan strateginya atas isu-isu besar selama satu dekade terakhir. UE mengambil sikap yang sama ketika Yunani terpuruk dalam krisis keuangan dan krisis pengungsi besar-besaran dari Suriah.

“Ini masalah internal Spanyol,” kata Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, yang memiliki suara serupa dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

Macron telah menggelar sebuah pertemuan empat mata dengan Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy. Seorang diplomat Prancis yang tidak mau dipublikasi identitasnya mengatakan Macron sangat yakin Rajoy bisa menyelesaikan situasi ini. Sementara Kanselir Jerman, Angela Markel, berharap sudah ada beberapa solusi yang disiapkan untuk mengatasi krisis konstitusi ini.

Pemerintah Spanyol akan menangguhkan status otonomi Katalonia dan memberlakukan pemerintahan langsung. Rencana itu diumumkan setelah Presiden daerah Katalonia, Carles Puigdemont, bertekad untuk mendeklarasikan kemerdekaan jika Madrid menolak berunding.

Babak Baru

Sampai kemarin (20/10) belum diketahui kapan Katalonia mendeklarasikan kemerdekaan, termasuk apakah tindakan ini akan didukung oleh dewan parlemen daerah. Beberapa anggota parlemen pro-kemerdekaan mengatakan ingin melakukan pemungutan suara terlebih dulu di parlemen guna memuluskan rencana Katalonia masuk ke babak baru.

Sumber di pemerintahan Spanyol mengatakan langkah-langkah khusus akan diambil pada Sabtu (21/10) dan kemungkinan senat di majelis rendah akan melakukan pemungutan suara pada 30 Oktober mendatang, memberikan kelonggaran waktu beberapa hari sebelum Madrid mengambil alih pemerintah daerah Katalonia. Rtr/uci/AR-2

What do you think?

Written by Julliana Elora

Ruang Berutang Kian Sempit, Segera Tagih Utang BLBI

Teknologi dan Masa Depan Umat Manusia